Catatan DPRD Jabar Agar KBM di Cianjur Bisa Kembali Normal Usai Gempa

Catatan DPRD Jabar Agar KBM di Cianjur Bisa Kembali Normal Usai Gempa

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 01 Des 2022 19:46 WIB
Anak penyintas gempa Cianjur mengikuti kegiatan menggambar di posko pengungsian Lapangan Cariu, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022). Tim relawan di posko tersebut mulai memberikan pendidikan seni dan agama secara bertahap kepada penyintas anak agar mampu kembali bangkit pascagempa bumi Cianjur. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU
Anak korban gempa mulai kembali belajar (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI).
Bandung -

Komisi V DPRD Jawa Barat memberikan catatan untuk Disdik mengenai proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Cianjur usai gempa M 5,6. Catatan itu disampaikan, agar siswa yang terdampak gempa Cianjur bisa kembali lagi mengikuti belajar mengajar dengan normal.

"Saat ini sedang dikoordinasikan dengan Disdik dan KCD supaya ada pendataan mana saja sekolah yang terdampak. Selasa paling lambat, kita akan rapat lagi untuk pemetaan," kata Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (1/12/2022).

Komisi V, kata Harris, juga meminta Disdik menyiapkan sekolah darurat untuk kebutuhan KBM siswa. Pasalnya, dari laporan sementara yang ia dapatkan, ada beberapa sekolah yang sudah tidak bisa digunakan kembali setelah diguncang gempa Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk sekolah yang betul-betul tidak bisa digunakan lagi, harus disiapkan sekolah daruratnya. Itu harus tetap ada karena siswa akan menghadapi ujian," ungkap politikus Gerindra tersebut.

Kemudian, yang perlu dipikirkan Disdik ialah siswa yang sudah terlanjur mengungsi ke daerah lain setelah gempa Cianjur. Mereka ini harus dikoordinasikan, jika perlu, bisa ditampung di sekolah tempatnya mengungsi saat ini.

ADVERTISEMENT

"Karena banyak juga keluarga yang sudah mengungsi keluar daerah. Maka ini harus ada kerjasama antara sekolah-sekolah yang ada di Cianjur dengan sekolah-sekolah yang masih bisa menampung para murid. Sehingga itu menurut saya itu sangat penting dan efektif," tuturnya.

Komisi V sudah memberi target selama 2 pekan untuk Disdik supaya mendata awal jumlah sekolah yang rusak. Rencananya, Selasa (6/12/2022) depan Komisi V bakal rapat kembali dengan Disdik untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Disdik Jawa Barat resmi mengundur pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) bagi siswa SMA, SMK dan SLB di Cianjur, usai puluhan sekolah hancur diguncang gempa M 5,6.

UAS rencananya akan digelar serentak di Jawa Barat pada 5-17 Desember 2022. Namun, karena Cianjur luluh-lantak diguncang gempa, pelaksanaan ujian di sana diundur pada 9 Januari 2023.

Dari laporan sementara, 88 sekolah dengan 435 ruangan mengalami kerusakan. Disdik juga sudah memberi arahan ke satuan pendidikan supaya pembelajaran bisa dilakukan dengan tidak menitikberatkan kepada siswa di Cianjur.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads