Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat melaporkan sebanyak 218 lapak berjualan di pasar rusak akibat gempa Cianjur. Ratusan kios, toko, dan ruko itu tersebar di enam pasar di Cianjur akibat diguncang gempa M 5,6.
Kadisperindag Jabar Jabar Iendra Sofyan mengatakan, 6 pasar yang rusak yaitu di Pasar Rakyat Cipanas, Ciranjang, Cigombong, Warungkondang, Muka dan Pasar Induk Cianjur. Namun ia memastikan, aktivitas jual beli, terutama di pasar tradisional hingga sekarang masih berjalan.
"Perdagangan di pasar tidak ada masalah, dari sisi kerusakan bervariasi namun tidak ada pasar yang roboh. Pantauan kami di kecamatan yang terdampak berat aktivitas jual-beli masih belum normal, karena masih fokus pada penanganan bencana," kata Iendra saat dihubungi, Kamis (1/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keenam pasar itu, kerusakan paling banyak terjadi di Pasar Cipanas yang tercatat dialami 132 kios pedagang.
"Total ada 218 kios (toko dan ruko) rusak, tiga fasum, dan 10 kantor pasar yang terkena dampak gempa Cianjur," terangnya.
Meski demikian, Iendra memastikan aktivitas perdagangan di Cianjur masih berjalan. Itu karena, masih ada 16 pasar lain yang bisa melayani aktivitas jual-beli masyarakat.
Bukan hanya pasar, aktivitas industri di Cianjur menurut Iendra juga sudah berjalan normal. Sebab, tidak ada pabrik yang melaporkan terkena dampak gempa Cianjur karena berbeda lokasi. "Industri untuk saat ini sudah normal. Sudah berjalan seperti biasa," ujarnya.
Disperindag mendirikan posko bersama di Kecamatan Mande, Cianjur. Dari hasil pemantauan, Iendra melaporkan warga membutuhkan bantuan seperti tenda dan popok untuk kebutuhan anak-anak. "Kalau sembako dan logistik aman, sudah banyak," pungkasnya.
(ral/orb)