Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (30/11/2022). Dari mulai mama muda Garut yang pamer duit hingga kemunculan lansia di Karawang mengaku Imam Mahdi.
Berikut lima peristiwa pilihan detikJabar yang menggemparkan Jabar hari ini:
Mama Muda Garut Pamer Duit
Seorang perempuan asal Garut, tengah jadi perbincangan usai memamerkan gepokan uang di media sosial. Uang tersebut diduga kuat hasil menipu dengan modus arisan bodong.
Aksi perempuan yang diketahui berinisial R (31) tersebut memamerkan uang gepokan viral lewat sebuah video yang beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Seperti dilihat detikJabar, Rabu (30/11/2022) siang, dalam video tersebut, perempuan yang menggunakan baju dan topi ungu tersebut, berjoget sembari membawa uang gepokan.
Tak jauh dari wanita tersebut, ada juga beberapa baris uang gepokan yang ikut dipamerkan. Sang pengunggah memberikan narasi di awal video yang berbunyi 'Ini yang ngabisin duit'.
Video itu berlangsung sekitar 12 detik. Setelahnya, video disambung, dengan aksi seorang wanita yang tengah menjelaskan sesuatu, sembari dikerumuni banyak emak-emak.
Sang pengunggah menyebut, jika orang di video satu dan dua itu, merupakan orang yang sama. Pada video kedua, diketahui terjadi saat wanita tersebut dimintai pertanggungjawaban atas gelaran arisan online yang macet.
detikJabar melakukan penelusuran terkait video tersebut di TikTok, ternyata, video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna beberapa waktu silam. Dalam postingan aslinya, sang pengunggah memberikan keterangan jika video tersebut berkaitan dengan penipuan modus arisan bodong.
"Definisi pamer tak ada gunanya #arisanbodong," ucap akun bernama Isw******** tersebut.
Kasus itu, saat ini diketahui tengah didalami oleh pihak kepolisian. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, sejumlah korban sudah melaporkan aksi dugaan penipuan tersebut ke Polres Garut.
"Sudah kita terima laporannya. Lagi diperiksa sekarang," ucap Wirdhanto kepada detikJabar, Rabu (30/11/2022).
Saat ini kasus tersebut diketahui ditangani penyidik dari Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Sat Reskrim Polres Garut. Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa para saksi untuk mengungkap kasusnya.
Menurut informasi yang dihimpun, kabarnya ada ratusan korban dalam kejadian tersebut. Kerugian bahkan disebut mencapai miliaran rupiah. Terkait hal tersebut, Deni mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan.
"Sedang dalam penyelidikan. Perkembangan selanjutnya akan segera kami sampaikan," ucap Deni kepada detikJabar, Rabu (30/11/2022).
Diskar Buru Kawanan Monyet Liar di Bandung
Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung masih memburu kawanan monyet di permukiman warga. Kawanan monyet itu sempat bikin heboh hingga videonya viral di media sosial.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung M Yusuf Hidayat mengaku masih memantau pergerakan kawanan monyet liar. Ia juga mengaku menerima laporan dari sosial media dan warga.
Menurut Yusuf, dari laporan yang diterima ada empat lokasi yang disatroni kawanan monyet liar, yakni di Antapani, Cipadung dan Dago. "Kalau yang di Dago kami belum lihat. Kami lakukan asesmen di Puri Dago. Karena hewan ini sifatnya dinamis, tidak statis atau diam. Kita terus asesmen jangan sampai hewan itu membahayakan masyarakat," kata Yusuf kepada awak media di Taman Dewi Sartika Kota Bandung, Rabu (30/11/2022).
"Evakuasi belum, belum bisa dievakuasi karena pindah-pindah. Jadi, pada saat ke lokasi sudah pindah," ucap Yusuf menambahkan.
Yusuf mengaku belum bisa memastikan keberadaan terakhir kawanan monyet liar yang sempat ke pemukiman warga. Ia juga mengaku belum bisa memastikan asal-usul monyet tersebut.
"Ada yang bilang turun dari Gunung Manglayang. Kalau turun dari Manglayang harusnya ke mana dulu. Apakah ini dari peliharaan atau bukan, kami juga belum mengetahui," katanya.
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan tengah berkoordinasi dengan BBKSDA Jabar terkait evakuasi kawanan monyet liar. BBSKDA juga telah menyiapkan kandang jebakan.
"Hari ini belum dapat laporan lagi. Kalau misalnya membahayakan kemungkinan bius, tapi kan ada aturannya. Kalau monyetnya diam atau statis bisa menggunakan kandang jebakan," ucap Yusuf.
BMKG memastikan kemunculan kawanan monyet liar tidak ada kaitannya dengan tanda bencana, termasuk gempa. Hasil pantauan BMKG, belum ada aktivitas sesar Lembang hingga saat ini.
"Karena kami tupoksinya pengamatan aktivitas seismik, sampai saat ini aktivitas monyet liar itu tidak ada kaitannya. Pengamatan kami, belum ada aktivitas sesar Lembang," kata Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Stasiun Geofisika Bandung Ajeng Marina Utamie saat ditemui di Taman Dewi Sartika Bandung, Rabu (30/11/2022).
Sebelumnya, kawanan monyet bermunculan di pemukiman warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Kemunculan monyet liar ini pun viral di media sosial lantaran tak hanya terjadi di satu lokasi, dan berlangsung selama 2 hari.
Kemunculan kawanan monyet pertama terjadi pada Kamis (24/11/2022) di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Sedikitnya, ada 4 ekor monyet liar yang terekam kamera memasuki pemukiman warga di daerah Babakansari l pada pagi hari.
Sehari berselang, tepatnya pada Jumat (25/11/2022), kawanan monyet kembali bermunculan. Monyet liar ini mendatangi pemukiman warga di kawasan Antapani hingga Arcamanik.
Pembacok Tiga Siswa Sumedang Ditangkap
Tiga pelaku pembacok tiga siswa SMK YPSA Sumedang di Jalan Wirahadikusumah, Kabupaten Sumedang, ditangkap polisi. Ketiga pelaku berinisial RNH, NH, KAR.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan mengatakan kejadian pembacokan terjadi pada 24 November 2022. Pelaku maupun korban diantaranya masih di bawah umur. "Kronologinya para korban yang tengah mengendarai sepeda motor secara berboncengan kemudian dikejar oleh para pelaku yang juga sama mengendarai motor secara berboncengan, kemudian dipepet lalu pelaku melakukan pembacokan menggunakan celurit sehingga para korban mengalami luka robek," tutur Indra di Polres Sumedang, Rabu (30/11/2022).
Indra mengatakan pihaknya masih mendalami motif para pelaku melakukan pembacokan. Namun, polisi tidak menemukan motif pribadi pada aksi tersebut. "Dari hasil keterangan bahwa aksi penyerangan itu dilakukan oleh Sekolah A," terangnya.
Baca juga: Pembacok Tiga Siswa SMK Sumedang Ditangkap |
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya dua bilah celurit, 3 unit sepeda motor, dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun dan Pasal 170 dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun. Kemudian Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun.
"Serta Pasal 80 ayat 1 dan ayat 2 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun," katanya.
Sekadar diketahui, tiga siswa SMK YPSA Sumedang mengalami luka dan dilarikan ke RSUD Sumedang akibat sabetan benda tajam berupa celurit pada 24 November 2022. Ketiga korban yakni berinisial JJ (19) mengalami dua luka bacok di pergelangan tangan kanan masing-masing 5 jahitan. Kemudian MKT (16) dengan luka 6 jahitan di bagian leher serta RN (16) mendapat dua luka di bagian punggungnya.