Cara Unik TK dan SD Taruna Bakti Bandung Tumbuhkan Minat Baca Anak

Cara Unik TK dan SD Taruna Bakti Bandung Tumbuhkan Minat Baca Anak

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 30 Nov 2022 14:35 WIB
Suasana kelas di TK Taruna Bakti Kota Bandung, Rabu (30/11/2022)
Suasana kelas di TK Taruna Bakti Kota Bandung, Rabu (30/11/2022). (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Menumbuhkan minat baca dan juga menanamkan rasa toleransi perlu dilakukan sejak dini. Anak-anak harus mulai dibiasakan untuk menyukai membaca dan menghormati perbedaan.

Hal itulah yang diupayakan oleh Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) Taruna Bakti Bandung. Lewat beberapa cara yang ada, Taruna Bakti mulai memupuk anak-anak untuk menyukai literasi.

Kepala Sekolah KB dan TK Taruna Bakti Indriyana Wahyuni mengatakan, Taruna Bakti ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk menjadi sekolah percontohan literasi di Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendukung upaya menumbuhkan minat literasi kepada anak-anak, Indriyana mengungkapkan Taruna Bakti punya beberapa cara. Cara itu digunakan agar anak-anak bisa dengan mudah mengenali apa itu literasi.

"Kita itu memang ditunjuk oleh diknas sekolah percontohan literasi, untuk literasinya sendiri kita ada pohon literasi, pojok baca di kelas," kata Indriyana.

ADVERTISEMENT

Selain itu, anak-anak juga diharuskan membawa pulang buku cerita di tiap pekannya. Buku itu akan dikembalikan pada awal pekan dan anak-anak harus bisa menceritakan kembali apa yang ada pada buku cerita itu.

"Membawa buku (cerita) pulang tiap Jumat, terus dibawa lagi Senin dan anak-anak harus menceritakan lagi. Kemudian kata-kata yang diingat ditempel di pohon literasi," ujar dia.

Selain itu, anak-anak juga diminta untuk menghafal lagu dengan beberapa bahasa. Anak-anak di Taruna Bakti sendiri diajarkan tiga bahasa yakni Inggris, Mandarin dan Indonesia ditambah bahasa daerah yakni bahasa Sunda.

"Kita di sini kan belajar tiga bahasa yaitu Mandarin, Inggris, Indonesia, (tambah) Sunda. Jadi guru-guru untuk meningkatkan literasi dikasih latihan untuk weekend ya menghafal lagu dari bahasa itu," ucap Indriyana.

Untuk mengenalkan literasi pada anak, salah satu kendala yang dihadapi guru-guru pengajar di Taruna Bakti yakni masih kurangnya peran serta orang tua dalam membiasakan anak belajar literasi di rumah. "Kendala kita nggak ada yang begitu dikhawatirkan, namun perlu peran serta orang tua di rumah karena anak KB dan TK masih tergantung orang tua di rumah," tutur Indriyana.

KB dan TK Taruna Bakti saat ini punya 168 siswa yang memiliki latar belakang agama berbeda. Sebanyak 168 siswa itu diketahui menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.

Meski masih belia, anak-anak juga mulai ditanamkan apa itu toleransi. Anak-anak dikenalkan terhadap rumah ibadah dari lima agama tersebut. "Iya kita ada lima agama, semua ada siswanya dan kegiatan pembauran dengan anak-anak mengunjungi rumah ibadah agama lain. Jadi dikenalkan tempat ibadahnya. Juga perayaan agama lain," ujar Indriyana.

Tentunya apa yang dilakukan KB dan TK Taruna Bakti itu punya target sendiri. Dia menjelaskan target dengan mengajarkan anak literasi hingga toleransi adalah agar anak-anak bisa lulus dari Taruna Bakti dengan bekal yang sudah di atas rata-rata.

"Targetnya untuk toleransi ini kita ingin anak ini toleransi beragamnya sudah ada sejak dini. Kita juga ingin anak itu bisa mandiri. Untuk akademik kita ingin pengembangan anak pra sekolah," kata Indriyana.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads