Sembilan hari berlalu sejak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022. Hingga Senin, 28 November 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar melaporkan sebanyak 321 orang meninggal dunia dan 11 orang masih dalam pencarian.
Kerugian material pun menjadi salah satu yang menjadi sorotan. Akibat gempa darat di siang bolong tersebut, 62.628 rusak. 22.124 rusak ringan, 13.070 rusak sedang dan 27.434 rusak berat. Belum lagi ratusan fasilitas umum baik rumah ibadah dan sekolah yang rusak akibat diguncang gempa.
Berikut penampakan wajah Cianjur sebelum dan setelah diguncang gempa bumi :
Beginilah wajah kafe di Jalan Raya Cianjur-Puncak atau wilayah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Sebelumnya terdapat kafe yang melayani warga yang mampir saat melintas dari arah Puncak ke Cianjur atau sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah rumah tiga lantai di Kadudampit, Rancagoong, Kabupaten Cianjur rata dengan tanah. Lokasi rumah itu berada di depan jalan gang Pesantren Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah.
Tak ada sisa-sisa kokohnya bangunan milik warga kampung tersebut kala masih berdiri. Yang tersisa hanya kayu-kayu penopang suhunan yang tak lagi beraturan.
Di bagian belakangnya, masih terdapat sebuah mobil pikap tua yang menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya dampak yang ditimbulkan dari gempa yang menurut BMKG tak terlalu besar kekuatannya.
Longsor di Jalur Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang ternyata menewaskan hingga 30 orang. Mayoritas korban ialah pengunjung cafe dan warga yang tinggal di perkampungan di bawah tebing.
Tak hanya itu, material longsor juga sempat menutupi akses jalan. Dinas Perhubungan dan relawan pun berjibaku membereskan material longsor agar lalu lintas kembali lancar.
Sebuah minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur ambruk seketika saat gempa bumi yang mengguncang dengan kekuatan 5,6 magnitudo.
(yum/yum)