Kala Pengungsi Pria Gempa Cianjur Pakai Baju Wanita

Round-Up

Kala Pengungsi Pria Gempa Cianjur Pakai Baju Wanita

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 29 Nov 2022 06:45 WIB
Raut wajah tertawa dalam video viral pengungsi laki-laki kenakan pakaian perempuan
Tawa pengungsi koran gempa Cianjur saat memakai baju wanita. (Foto: istimewa)
Cianjur -

Gempa M 5,6 Cianjur menyisakan duka. Ratusan korban hingga seratusan ribu orang mengungsi. Bantuan pun datang berbondong-bondong ke Cianjur, dari kebutuhan makanan hingga pakaian.

Video soal penyaluran bantuan beberapa di antaranya viral. Salah satunya tentang potong video yang menampilkan pengungsi pria, korban gempa Cianjur mengenakan busana wanita.

Alasannya, bantuan pakaian yang datang di posko pengungsian mayoritas untuk perempuan. Para pria di lokasi pengungsian pun terpaksa mengenakan pakaian pria. Tawa menggema, di balik duka yang mengguncang Indonesia. Tawa ini tentu hanya secuil pelipur lara para korban gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video pria mengenakan pakaian wanita itu terjadi di Kampung Cibeling, Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong. Tampak beberapa anak laki-laki mengenakan daster. Mereka menjadikan hal tersebut sebagai hiburan yang sejenak dapat melupakan trauma akibat gempa. Tawa dan senyum pun tergambar dari wajah mereka.

Kendati demikian, hal itu menggambarkan bantuan yang diterima masih belum memenuhi kebutuhan, salah satunya pakaian pria.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan saya yang salurkan bantuan ke lokasi di Desa Sukaratu. Begitu dibuka, para pengungsi antusias, termasuk anak laki-lakinya. Tapi ternyata yang ada kebanyakan pakaian perempuan. Jadinya mereka kenakan sebatas untuk hiburan," ujar Karima, salah seorang relawan, Senin (28/11/2022).

Melihat kondisi itu, dia menjadi dilema. Satu sisi ia senang melihat beberapa korban di tempat pengungsian mendapatkan bantuan baju, tapi di sisi lain masih ada yang harus mengenakan baju lama karena bantuan belum memenuhi kebutuhan mereka.

"Satu sisi senang melihat mereka bisa tertawa, tapi di sisi lain sedih. Saya juga inginnya kasih bantuan baju untuk laki-laki, tapi yang menyumbang memang kebanyakan pakaian perempuan. Saya bersama teman-teman saat ini berusaha cari lagi donatur pakaian untuk pengungsi laki-laki," ucapnya.

(sud/orb)


Hide Ads