Gempa M 5,6 Cianjur, mengakibatkan ratusan korban dan puluhan ribu rumah rusak. Sebanyak 10 rumah sakit pun dilibatkan untuk menangani perawatan para korban.
Dikutip dari situs resmi gis.bnpb.go.id menyebutkan, hingga sat ini, ada 10 rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan korban gempa Cianjur. 10 rumah sakit yang menjadi rujukan yakni, RS Hasan Sadikin, RS Samsudin, RS Kiwari Bandung, RS Al Ikhsan, RS Cibabat, RS Santosa, RS Cimacan, RS dr Hafidz, RS Bhayangkara dan RSUD Sayang Cianjur.
Dari data BNPB itu, total korban yang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan itu sebanyak 699 orang. Paling banyak dirawat di RS Cimacan, yakni sebanyak 270 korban. Kemudian, RS Bhayangkara sebanyak 150 korban, RS Hasan Sadikin sebanyak 95 orang. Di RSUD Sayang sebanyak 67 korban. Selebihnya, rumah sakit merawat sebanyak lima sapa 39 pasien.
Sementara itu, korban yang menjalani operasi sebanyak 112 orang. Di RS Bhayangkara, sebanyak 43 korban menjalani operasi. Kemudian, RS Hasan Sadikin sebanyak 51 korban gempa yang menjalani operasi. Di RS Cibabat Cimahi, sebanyak 11 korban menjalani operasi. Rumah sakit lainnya yang juga merawat korban dan melakukan tindakan operasi adalah RSUD Sayang, Cimacan, dr Hafidz, dan RS Al Ikhsan Bandung.
Sementara itu, dalam situs tersebut juga menjelaskan tentang kondisi kesehatan korban gempa. Laporan mengenai perkembangan penanganan kesehatan di Cianjur, ada lima penyakit besar yang ditangani tim kesehatan. Paling tinggi adalah inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sebanyak 2.396 korban gempa yang mengalami ISPA. Kemudian grastritis atau peradangan selaput lendir lambung, sebanyak 1.349 korban gempa alami penyakit ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit berikutnya adalah hipertensi, sebanyak 1.329 korban terdeteksi alami hipertensi. Kemudian, diare sebanyak 522 korban. Dan, diabetes sebanyak 97 korban.
(sud/dir)