Kisah Adi, Sopir Ambulans yang Saban Hari Angkut Jenazah

Gempa Cianjur

Kisah Adi, Sopir Ambulans yang Saban Hari Angkut Jenazah

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 28 Nov 2022 08:52 WIB
Adi, relawan sopir ambulans tiap hari angkut jenazah korban gempa.
Adi, relawan sopir ambulans tiap hari angkut jenazah korban gempa (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Cianjur -

Riuh suara sirine ambulans di Cianjur, Jabar, menjadi pemandangan yang biasa. Ambulans hilir mudik mengangkut korban, logistik dan lainnya. Sementara itu, jalanan begitu macet karena kendaraan relawan dan pengirim bantuan iring-iringan menuju pengungsian.

Di Posko Wahana Muda Indonesia, tempat relawan berbagai spesialis kumpul, ambulans terparkir. Ambulans ini kerap terlihat hilir mudik di lokasi evakuasi korban meninggal dunia yang berada di Kampung Cijedil dan Warung Sate Shinta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Namanya Adi, sopir ambulan relawan dari Helix Corps yang nangkring di Posko Wahana Muda Indonesia.

Adi merupakan relawan yang bergerak dalam bidang kesehatan. Ia didapuk sebagai sopir ambulans. sejak hari pertama bencana gempa M 5,6 mengguncang Cianjur, Adi mondar-mandir mengantar korban dan bantuan logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari pertama saya langsung membawa korban ke RSUD Sayang. Dua korban saya bawa ke rumah sakit. Pulangnya saya bawa tiga korban ke rumahnya dari rumah sakit," kata Adi saat berbincang dengan detikJabar, Senin (28/11/2022).

ADi begitu sibuk dengan ambulans. Adi dan ambulans kerap terjebak kemacetan saat membawa korban. Namun, relawan dan petugas lainnya membantu memperlancar arus lalu lintas ambulans.

ADVERTISEMENT

Saban hari Adi bertemu dengan jenazah. Ia angkut. Ia bawa ke rumah sakit untuk menjalani identifikasi.

"Setelah itu, setiap hari mengangkut jenazah yang meninggal. Satu setiap hari dari hasil evakuasi. Kalau macet terbantu sih sama masyarakat dan TNI-Polri, jadi tidak terasa kena macet," kata Adi.

Adi mengaku tak bisa berkata banyak tentang pengalamannya menjadi relawan di gempa Cianjur. Situasi begitu darurat. Ia tak pernah memilih penumpang, pasien yang kritis, pasien luka ringan, maupun jenazah korban gempa ia angkut.

"Kita selalu standby di lokasi evakuasi," kata Adi.

Kasih Makan Kucing

Relawan berambut gondrong ini memang unik. Ia juga berani melawan para pengendara yang membandel, dalam artian tak menghormati ambulans saat melintas. Adi kerap kesal terhadap pengendara yang tak memberi jalur agar ambulans melintas.

"Kalau saya main serempet saja. Ya kalau nggak mau mengalah. Kita kan jalan dari tempat ini (evakuasi) ke rumah sakita punya target waktu, sekitar lima menitan," kata Adi.

Adi juga mengaku tak punya waktu ini mencuci baju dan membersihkan barang lainnya. Ia hanya mengandalkan air hujan. Sejak hari pertama kejadian hingga hari ini belum pulang ke rumah. Rencananya, relawan Helix Corps bakal menetap di Cianjur selama dua mingguan.

"Hujan itu ibarat mandi. Sampai kering di badan bajunya juga. Ya beginilah," kata Adi.

Di kantong kanan celananya, Adi menyimpan makanan kucing kering. Sementara itu, kantong bajunya menyimpan makanan kucing basah. Adi mengaku kerap menyempatkan diri memberi makan kucing.

"Kita kasihan juga melihat hewan yang terdampak gempa. Rumah-rumahnya hancur, mereka keluar atau berhamburan sendiri," kata Adi.

Adi mengaku kerap melihat kucing liar, maupun peliharaan yang terpisah dari pemiliknya. Kondisinya sangat memprihatinkan. "Mereka sampai makan nasi. Jadi saya coba bantu juga sebisa saya. Makanya makanan kucing selalu standby," kata Adi.




(sud/dir)


Hide Ads