Korban Gempa Cianjur Alami Trauma, Anak-anak Takut Dengar Suara Ambulans

Korban Gempa Cianjur Alami Trauma, Anak-anak Takut Dengar Suara Ambulans

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 25 Nov 2022 15:09 WIB
Kondisi korban gempa Cianjur yang terpaksa ngungsi di kandang kambing.
Potret anak-anak korban gempa bumi di Cianjur saat berada di tenda pengungsian (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Cianjur -

Anak-anak di pengungsian masih mengalami trauma pasca gempa bumi berkekuatan M 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu. Beberapa anak mengalami trauma dengan suara ambulans, sebab pasca kejadian mobil ambulans hilir mudik membawa korban bencana.

Eka Merdeka (37), salah seorang pengungsi asal Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur ini menjelaskan anak-anaknya yang masih berusia di bawah 5 tahun terus menerus mendengar suara ambulans yang hilir mudik membawa korban di hari pertama peristiwa gempa.

"Sebelumnya hanya sesekali mendengar suara ambulans saat dibawa jalan-jalan keliling kota, tapi saat kejadian ambulans terus-terusan hilir mudik membawa korban. Jadinya trauma mendengar suara ambulans," ungkap dia, Jumat (25/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini anaknya selalu meringis ketakutan bahkan menangis ketika mendengar suara ambulans melintas.

"Begitu mendengar suara ambulans, anak saya langsung lari ke saya atau ke ibunya sambil menangis ketakutan. Saat tidur juga terbangun dan menangis kalau dengar suara ambulans," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Eka berharap trauma healing yang dilakukan di sejumlah posko pengungsian, termasuk posko pengungsian di Taman Prawatasari tempatnya tinggal saat ini bisa mengobati trauama anaknya.

"Saya sangat berharap anak saya bisa sembuh dari traumanya, jangan sampai terus trauma hingga dewasa," kata dia.

Selain untuk anak-anak, lanjut Eka, para petugas juga diharapkan memberikan trauma healing pada pengungsi dewasa. Pasalnya pengungsi juga mengalami trauma terhadap gempa.

"kalau merasakan getaran kecil langsung panik, meskipun bukan gempa tapi seperti sedang merasakan gempa. Jadi selain anak-anak kami juga butuh pengobatan dari trauma gempa," ujarnya.

(mso/mso)


Hide Ads