Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengungkap sebanyak 59 anak meninggal dunia akibat dahsyatnya gempa M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan kategori anak yang dimaksud menjadi korban gempa Cianjur merupakan mereka yang berusia di bawah 15 tahun.
"Sampai dengan saat ini, jumlah anak yang menjadi korban gempa bumi Cianjur ini sebanyak 59 data korban," ungkap Ahmad saat konferensi pers Operasi DVI gempa bumi Cianjur di RSUD Sayang, Cianjur, Kamis (24/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara secara keseluruhan pihaknya sudah menerima 131 kantong jenazah dengan 130 kantong jenazah di antaranya berisi jenazah utuh. Sementara satu kantong jenazah lagi berisi body part atau bagian tubuh.
Sampai Rabu (23/11/2022), pihaknya sudah mengidentifikasi sebanyak 123 jenazah. Jenazah itu kemudian diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Sedangkan pada Kamis ini, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi lagi satu jenazah dengan nomor PM062022 Cianjur 117.
Nomor itu cocok dengan data antemortem nomor 63. Teridentifikasi sebagai Nining, wanita 64 tahun, dengan alamat Sarampad, RT 01/02, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Ia teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan catatan medis.
"Untuk anak itu 59, sementara itu ada 65 jenazah berada dalam kategori dewasa. Sedangkan 1 lagi baru kita identifikasi hari ini, dewasa. Jadi yang dewasa totalnya 66," kata Ahmad.
Saat ini masih ada enam jenazah yang masih menunggu kelengkapan data antemortem. Kemudian ada satu jenazah berbentuk body part masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut berupa tes DNA.
(mso/mso)