Kisah Dramatis di Balik Rumah Miring Supyandi Imbas Gempa Cianjur

Kisah Dramatis di Balik Rumah Miring Supyandi Imbas Gempa Cianjur

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 24 Nov 2022 08:30 WIB
Kisah Dramatis di balik Rumah Miring Terdampak Gempa Cianjur
Kisah Dramatis di balik Rumah Miring Terdampak Gempa Cianjur (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Cianjur -

Supyandi (46) menatap kosong bangunan rumah dua lantai miliknya yang ambruk karena gempa bumi yang mengguncang Cianjur, pada Senin (21/11/2022). Ia bersyukur, istri dan dua anaknya berhasil menyelamatkan diri saat gempa mengguncang.

Rumah milik Supyandi di Kampung Cieunder, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur kini posisinya miring, bagian samping rumah lantai dua itu tertahan pagar tembok milik gudang salah satu perusahaan. Sementara lantai satu rumahnya porak poranda hanya menyisakan puing-puing.

"Saat hari itu, saya sedang jualan, istri di rumah dengan anak di rumah ini. Begitu gempa mengguncang, saya bergegas pulang, sempat panik karena begitu masuk gang sudah banyak rumah yang retak dan hancur," kata Supyandi saat ditemui detikJabar, Rabu (23/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara raung teriakan tetangganya, Supyandi mencari istri dan anak-anaknya. Sebuah suara kecil kemudian memanggil namanya. "Alhamdulillah istri dan tiga anak saya semuanya selamat," lirihnya.

Ia kemudian mendapat cerita saat gempa terjadi dari sang istri, yang saat itu sedang mencuci pakaian. Sementara anak-anaknya sedang bermain di kamar.

ADVERTISEMENT

"Istri sedang nyuci, anak-anak di kamar yang paling kecil sedang tidur saat terasa getaran kuat istri mungkin lupa langsung lari ke luar. Sampai luar dia baru ingat, dia balik lagi ke dalam ngambil anak-anak balik lagi ke dalam," tutur Supyandi menceritakan kembali kisah yang diceritakan istrinya.

Hanya beberapa detik, beton penahan bangunan rumah dua lantai milik Supyandi hancur, bangunan kayu yang berada di lantai dua ambruk namun tertahan tembok gudang.

"Posisi rumah saya bawahnya permanen beton atasnya kayu, semuanya kayu atasnya. Sebelumnya ini dapur, itu WC yang ke depan hancur semuanya. Yang lantai dua kalau enggak ada tembok sudah roboh ini tertahan tembok gudang," ujarnya.

Sementara itu, Ashadi Sugarto, Ketua RW 01 Kampung Cieundeur, Desa Bunisari mengatakan ada ratusan rumah yang rusak di wilayahnya. Satu korban meninggal dunia dan puluhan luka-luka

"Kerusakan berat itu 57 bangunan, yang sedang 54 bangunan yang retak ringan 40 sampai 60 rumah. Korban meninggal dunia satu orang atas nama Bu Een meninggal dunia tertimpa bangunan. Kemudian yang luka ada yang patah kakinya, yang lain luka ringan ada 40 orang kategorinya ringan masih biaa ditangani di kita," kata Ashadi.

(sya/yum)


Hide Ads