Sejumlah gubernur dari Asia Timur berkumpul di Gedung Sate, Kota Bandung mengadakan pertemuan East Asia Local and Regional Goverment Congress, Kamis (24/11/2022) besok.
Malam ini, dalam agenda gala dinner, para pemimpin provinsi di setiap negara Asia Timur itu pun kompak menyampaikan simpati bagi warga Cianjur yang terkena gempa M 5,6.
Pantaun detikJabar, para gubernur tersebut mengenakan pita hitam sebagai bentuk simpati bagi warga Cianjur. Mereka yang terlihat di antaranya Gubernur Nara, Jepang, Arai Shogoi yang mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang tampak mengenakan pita hitam di lengan kiri dalam balutan batik bercorak coklat khas Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, semua delegasi memakai batik khas Jawa Barat. Di lengan kirinya ada pita hitam sebagai tanda semua sedang bersimpati, sedang berduka. Mudah-mudahan rasa simpati itu menyertai semangat berbagi di antara kita," kata Ridwan Kamil kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, di tanggal pelaksanaan East Asia Local and Regional Goverment Congress yang berbarengan dengan bencana gempa Cianjur, para gubernur se Asia Timur ikut menyampaikan bela sungkawa. Ada yang menyampaikan duka cita itu secara langsung, ada juga yang bersurat dari negaranya masing-masing.
"Di tanggal ini berbarengan dengan kejadian kebencanaan, oleh karena itu saya sampaikan terima kasih, semua delegasi menyampaikan duka cita. Ada yang disampaikan langsung, ada yang lewat kirim surat duka cita dari gubernur-gubernur se-Asia," ucapnya.
Menurut Ridwan Kamil, East Asia Local and Regional Goverment Congress akan membahas sejumlah kerjasama, khususnya penanganan pasca pandemi COVID-19 di antara negara Asia Timur. Mulai dari pembahasan tentang kerjasama ekonomi, perang Rusia-Ukrania, termasuk juga soal kebencanaan.
"Besok kita akan membahas kerjasama pasca COVID. Para kepala daerah di Asia Timur ini ingin mencari sebuah upaya yang bisa menyatukan kita dalam satu kerjasama. Karena semakin banyak berkomunikasi, saya yakin dunia makin damai, dan kompak terutama ekonominya," pungkasnya.
Pastikan Biaya Korban Gempa Ditanggung Pemerintah
Di sela kegiatan itu, Kang Emil menegaskan semua biaya penanganan korban gempa Cianjur ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Pemprov Jabar kata dia, menanggung semua biaya biaya medis, termasuk biaya untuk keperluan ambulance.
"Semua tagihan (biaya medis) digratiskan, tagihan ke Pemprov Jawa Barat. Ada terjadi ekses yang ditagih Rp 5-6 juta, korban udah susah, hartanya terpendam di rumah yang roboh," kata Kang Emil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu memastikan, semua tagihan medis termasuk biaya ambulans sudah diselesaikan. Asosiasi rumah sakit juga sudah dikoordinasikan agar tidak membebankan biaya apapun kepada korban gempa Cianjur.
"Sekarang sudah clear karena semua asosiasi rumah sakit sudah dirapatkan. Ada Pak Menkes sebagai saksi, tidak boleh menagih ke korban, mau ambulans mau apa, tagihnya ke pemerintah," ungkapnya.
Sementara per hari ini, Kang Emil menyebut Pemprov Jabar sudah membelanjakan Rp 2 miliar untuk kebutuhan warga di pengungsian. Pemrov juga masih menyisir beberapa kawasan yang terdampak.
"Kemarin saya pribadi naik motor ke tenda-tenda. Tenda pengungsian terbagi dua, ada yang inisiatif warga, ada yang di pusat-pusat pengungsian skala besar. Tapi tidak semua warga ingin ke skala besar, jadi ada dinamika itu," katanya.
Dua jenis pengungsian ini, katanya, diakomodasi dan dicarikan solusinya. Kemudian di sisi lain memang masih ada korban yang belum ditemukan sehingga potensi yang meninggal masih bisa bertambah.
Kang Emil juga bercerita mengenai beberapa peristiwa yang ia alami saat datang ke Cianjur mulai dari anak 6 tahun yang ditemukan selamat setelah terkurung reruntuhan selama tiga hari, sampai seorang ibu hamil yang melahirkan di pengungsian.
"Kemudian gempa menurut BMKG masih akan berlangsung sampai besok, mudah-mudahan betul sehingga Jumat bisa disampaikan bahwa menurut BMKG potensi gempa akan hilang. Sehingga warga udah bisa tenang untuk kembali membersihkan atau mengatur hidup kembali di rumah masing-masing," pungkasnya.
(ral/orb)