Gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur berdampak dahsyat. Gempa tersebut membuat 268 korban tewas dan ribuan bangunan hancur. Sesar Cimandiri diduga kuat jadi sumber terjadinya gempa tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali," kata Dwikorita, Senin (21/11/2022) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut peneliti senior di Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi, gempa Cianjur bukan bersumber dari Sesar Cimandiri.
Amien menyatakan bahwa sumber gempa darat dari sesar aktif itu belum diketahui secara pasti.
Menurutnya, di dekat Cianjur memang terdapat sesar Cimandiri yang membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Cianjur. Sesar itu pernah mengguncang Sukabumi pada 2001 silam.
"Namun, letak sesar yang berada jauh di sebelah utara tempat kejadian itu (Sesar Cimandiri) dipastikan bukan penyebab dari gempa Cianjur kali ini. Penyebab gempa kemarin itu mungkin sistem sendiri," ujar Amien seperti dikutip dari detikJatim, Selasa (22/11/2022).
Mengomentari hal itu, Pakar Gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengungkapkan ada berbagai kemungkinan yang menjadi sebab terjadinya gempa di Cianjur.
"Ya kalau menurut saya itu mungkin saja, jadi begini bahwa saat mendefinisikan sesar Cimandiri sebagai sebuah bidang, kan gempanya belum terjadi. Jadi tim bikin oh ini sesar Cimandiri belum terjadi gempa, kita perkirakan disini. Dan ternyata ketika ada gempa bergeser," kata Irwan, Rabu (23/11/2022).
"Jadi ada dua kemungkinan bahwa gempa yang sekarang itu bukan sesar Cimandiri atau kedua sesar Cimandiri bukan yang diketahui yang dulu tapi sekarang yang bener (bergeser)," sambungnya.
Irwan menjelaskan, sesar sendiri merupakan area yang cukup luas, tidak seperti garis yang membentang dengan ukuran 1 atau 2 meter, namun bisa mencapai kilometer lebarnya.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui sebab pasti dari gempa Cianjur hanya perlu menunggu waktu setelah semua data soal gempa terkumpul.
"Jadi waktu yang akan menjawab sesudah data gempa susulan terkumpul beberapa hari kedepan oh iya di sebelah sini (sumbernya)," ujarnya.
Soal beberapa versi mengenai sumber gempa, menurut Irwan menurutnya adalah hal yang wajar. Namun ia menegaskan jika beda pandangan soal sumber gempa Cianjur tidak perlu diperdebatkan.
"Iya menurut saya apa yang disampaikan BMKG itu yang tepat, tapi tunggu waktu aja nanti kelihatan oh iya bukan di sesar Cimandiri yang dikenal. Karena dulu saat bikin garis belum ada gempa. Menurut saya ya itu oke aja tapi bukan sesuatu yang terlalu penting untuk diperdebatkan," katanya.
(bba/yum)