Jalan penghubung Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, rusak parah terdampak gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022).
Kerusakan jalan dengan permukaan aspal itu lumayan ekstrem. Badan jalan ada yang terangkat hingga ketinggian sekitar satu meter dengan panjang sekitar 200 meter hingga memutus akses dari kedua sisi.
Ditambah rumah-rumah yang ada sepanjang jalur tersebut ambruk dan pondasinya terangkat dari tanah akibat guncangan gempa yang terus terjadi hingga dua hari setelah gempa pertama terjadi.
Saat ini kendaraan berat sedang melakukan perbaikan akses jalan tersebut dengan memindahkan material aspal yang terangkat. Namun dipastikan hingga beberapa waktu ke depan jalan tersebut tak bakal bisa dilalui.
"Jalannya rusak karena gempa, sekarang tidak bisa dilalui dulu sama motor apalagi sama mobil," ujar Ujang, warga setempat kepada detikJabar, Rabu (23/11/2022).
Rumah-rumah warga dan bangunan pesantren yang ada di daerah tersebut kini porak poranda. Tak bisa lagi digunakan, bahkan untuk sekadar diinjak pun menimbulkan bahaya.
"Ya rusak parah semuanya, kalau yang rumah itu penghuninya meninggal 2 orang tertimbun reruntuhan. Kalau pesantren Alhamdulillah semua santrinya selamat," kata Ujang.
Kampungnya boleh dibilang kini terisolir karena akses utama penghubung dengan jalan raya tak bisa dilintasi.
"Ya sekarang seperti ini kondisinya, tidak bisa diakses mobil. Kalau motor masih bisa, ada jalan alternatif tapi itu juga agak memutar," ucap Ujang.
Irmayanti (28) warga lainnya mengatakan kerusakan akses jalan itu membuat ia dan ratusan warga lain yang tinggal di pengungsian pasca gempa belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
"Tenda dari pengurus pesantren, makanan dan kebutuhan pokok itu dari relawan sama komunitas. Kalau dari pemerintah sampai saat ini belum dapat," ucap Irma.
(mso/mso)