Sebanyak 58 ribu warga Cianjur mengungsi pasca dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6. Namun saat ini para korban bencana masih kekurangan tenda, obat-obatan, hingga logistik makanan.
Pantauan detikJabar, tampak masih banyak warga yang hanya menggelar tikar di halaman rumah atau tanah lapang.
Bahkan di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, warga menyulap peternakan lele sebagai lokasi pengungsian. Beberapa kolam dikeringkan dan dijadikan tempat tidur untuk para pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wulan, salah seorang korban mengatakan dirinya terpaksa mengungsi ke kolam lele lantaran stok tenda yang terbatas, sehingga dia dan beberapa keluarga korban bencana tidak kebagian.
"Tendanya tidak kebagian, karena banyak yang mengungsi. Ditambah lagi katanya tidak ada. Jadi mengungsi sementara di kolam lele. Pemilik kolam juga mengizinkan untuk dijadikan tempat pengungsian," kata dia, Rabu (23/11/2022).
Selain tenda, warga juga masih kekurangan stok obat-obatan. Pasalnya di hari ketiga ini, warga mulai mengalami sakit. "Masih butuh obat-obatan, serta butuh makanan juga, karena kurang," kata dia.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, mengatakan stok tenda untuk pengungsi memang masih kurang, bahkan stok dari BPBD dan beberapa pihak sudah habis.
"Stoknya terbatas, pengungsinya banyak. Karena dari data, yang mengungsi mencapai 58 ribu orang," kata dia.
"Untuk saat ini semua jenis bantuan masih dibutuhkan. Terutama tenda, karena khawatir hujan," ujarnya.
(mso/mso)