Posko-posko Penanganan Korban Gempa Cianjur Bertambah

Posko-posko Penanganan Korban Gempa Cianjur Bertambah

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 23 Nov 2022 10:39 WIB
Korban Gempa Cianjur yang Masih Dirawat di RSUD Sayang
Ilustrasi (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung -

Gempa bumi yang melanda Cianjur mengakibatkan tewasnya 268 orang. Sebanyak 58 ribu warga mengungsi akibat bencana tersebut.

Hal tersebut membuat sejumlah elemen membangun tenda atau posko untuk korban terdampak. Pasalnya para korban terdampak mayoritas rumahnya rata dengan tanah.

"Kami dirikan sekitar 15 posko. Posko Gudang 1, posko central 3, dan posko di tingkat desa 12," ujar Ketua Tim DPP PKB Peduli Cianjur, Cucun Ahmad Syamsurijal kepada detikJabar, Rabu (23/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menjelaskan pendirian posko tersebut berdasarkan arahan dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). Bahkan tim khusus pun diturunkan untuk aksi tanggap bencana.

"Kami berangkat ke lokasi gempa di Cianjur untuk menyampaikan duka mendalam dari Gus Muhaimin atas bencana yang dirasakan saudara-saudara kami di Cianjur. Kami menyiapkan beberapa kebutuhan untuk situasi tanggap bencana," katanya.

ADVERTISEMENT

"Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama. Maka sebisa mungkin kita lakukan upaya membantu untuk meringankan beban psikologis para korban," kata dia menambahkan.

Cucun menyebutkan saat ini telah mengumpulkan ribuan paket sembako. Bantuan tersebut disalurkan melalui DPC PKB Cianjur dan Relawan Gus Muhaimin yang akan turun membantu dari proses tanggap bencana hingga proses rehabilitasi.

"Tahap pertama terkumpul 1.500 paket sembako, Tim tenaga medis, ratusan paket obat-obatan dan uang tunai Rp 100 juta. DPP PKB juga menginstruksikan pembentukan Posko Bencana di beberapa titik di Cianjur dan sekitarnya," jelasnya.

Cucun pun meminta agar semua pihak waspada terhadap potensi terjadinya bencana di berbagai wilayah di Indonesia. Sesuai dengan prediksi BMKG potensi bencana di akhir tahun ini cukup tinggi baik bencana hidrometrologi maupun bencana lain.

"Seperti biasa kita harus meningkatkan kewaspadaan di akhir dan di awal tahun karena biasanya potensi bencana di waktu-waktu itu cukup tinggi terjadi. Kami berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan lain waspada terhadap potensi bencana ini," pungkasnya.

Posko Pengungsian

Sementara itu, relawan dari Gerak Tanggap Darurat (GTD) ikut bergerak dalam pembuatan posko penanganan. 46 relawan hingga 5 posko pengungsian didirikan di desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang yang jadi pusat gempa.

Adapun 5 posko tersebut terdiri dari 1 posko utama dan empat posko pengungsian yang tersebar di kampung-kampung.

"Seluruh 46 relawan ini kita sebar di lima titik ini untuk menyisir dan mengevakuasi, memfasilitasi pertolongan pertama, dan menyiapkan makanan cepat saji untuk para korban," ujar Koordinator relawan GTD Asep Irfan.

Asep menuturkan kondisi di Desa Cibulakan sendiri paling parah terdampak. Ratusan rumah hingga 2 pesantren rusak. Akses jalan pun tertutup hingga sekitar 1.500 warga mengungsi.

Ada sejumlah kebutuhan mendesak yang diperlukan korban terdampak. Menurutnya, kebutuhan tersebt mulai dari makanan cepat saji, bahan makanan hingga perlengkapan medis.

"Itu kebutuhan mendesak sekarang, karena ini kita juga mendapat kendala logistik yang dibutuhkan susah didapat di Cianjur," kata dia.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads