BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Susulan Lainnya usai Gempa Cianjur

BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Susulan Lainnya usai Gempa Cianjur

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 18:29 WIB
Bandung -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti warga Jawa Barat khususnya di Kabupaten Cianjur agar mewaspadai potensi terjadinya bencana susulan pasca gempa bumi M 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) kemarin.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan pasca gempa bumi yang meluluhlantakkan Cianjur membuat lereng-lereng perbukitan besar kemungkinan menjadi rapuh. Curah hujan yang tinggi juga dapat memperparah kondisi tersebut.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," kata Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Selasa (22/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa yang mengguncang Cianjur berdampak dahsyat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan jika gempa tersebut mengakibatkan 162 korban meninggal dunia dan 326 orang luka-luka.

Menurut Dwikorita, banyaknya korban jiwa akibat gempa itu disebabkan karena mayoritas bangunan di Cianjur tak kuat menahan guncangan gempa. Alhasil banyak korban yang tewas tertimpa reruntuhan.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia," ujarnya.

Oleh karenanya, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi agar tidak ditempati. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas asal usulnya. Namun warga juga harus tetap waspada.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG," ujarnya.

Sebagai informasi, sejak gempa kemarin, BMKG sudah turun ke lokasi untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak.

Sedangkan, hari ini, Tim Survey BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads