Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang kemarin. Gempa bumi itu memang berskala sedang. Namun dampaknya amat dahsyat dan mematikan.
Dahsyatnya guncangan gempa bumi tersebut disebabkan karena pusat gempa berada di daratan, yang diduga bersumber dari sesar Cimandiri yang melintasi wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Berdasarkan data terakhir, 162 nyawa melayang akibat gempa berdurasi sekitar empat menit itu. Korban didominasi anak-anak karena saat kejadian, banyak dari mereka yang masih berada di madrasah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain korban tewas, tercatat 326 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi itu.
"Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Cianjur, Senin malam.
Soal jumlah korban, kemungkinan bisa bertambah lagi hari ini Selasa (22/11). Pasalnya, proses pencarian korban masih terus dilakukan.
Dampak gempa juga dirasakan oleh 13.784 warga Cianjur lainnya. Mereka terpaksa harus mengungsi karena tempat tinggal mereka rusak bahkan roboh terkena gempa. Setidaknya ada 2.000 lebih bangunan di Cianjur yang rusak karena gempa.
"Pengungsi akan dibagi dalam belasan posko pengungsian yang dibangun di berbagai wilayah yang terdampak, terutama di wilayah Cugenang. Untuk rumah rusak, itu berdasarkan klasifikasi kerusakan 60-100 persen," kata dia.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini terus mengingatkan warga untuk tetap waspada, mengingat gempa susulan masih terus terjadi. Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 08.00 WIB, BMKG mencatat ada 125 gempa susulan yang terjadi di Cianjur.
"Gempa susulan masih terjadi, masyarakat diminta untuk tetap waspada," ucap Emil.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkap dugaan penyebab gempa Cianjur memakan puluhan korban jiwa. Hal itu dikatakan Suharyanto dalam konferensi pers via Zoom bersama BMKG.
"Kita bayangkan saja ini siang hari kejadian, dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa, begitu ada gempa ya langsung ambruk," ucapnya.
Dia berharap ini menjadi pelajaran untuk ke depannya. Dia meminta agar ke depannya rumah-rumah di wilayah rawan gempa disiapkan yang tahan gempa.
"Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri," ujar dia.
(bba/yum)