Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan jika korban terbanyak dalam peristiwa bencana alam gempa bumi Cianjur adalah anak-anak. Pihaknya menyampaikan rasa duka cita atas peristiwa tersebut.
"Mayoritas yang meninggal anak-anak, kita sangat prihatin juga karena peristiwa yang terjadi saat anak-anak sedang di madrasah. Habis sekolah umum melanjutkan pelajaran di madrasah sehingga banyak kejadian yang terjadi di beberapa pesantren," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
Baca juga: Empat Menit Mencekam Gempa M 5,6 di Cianjur |
Lebih lanjut, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait jumlah pasti anak-anak yang menjadi korban. "Kita masih mengklasifikasi persentasenya tapi laporan dari lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekedar diketahui, gempa bumi itu terjadi pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13:21 WIB dengan durasi sekitar 30 detik dan kekuatan 5,6 magnitudo. Pusat gempa terjadi di daerah Kecamatan Cugenang dengan dampak terbesar.
"Di call center BPBD mohon izin menyampaikan berita buruk ada 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka mayoritas patah tulang dan berhubungan dengan luka-luka karena tertimpa atau kena benda tajam. 13.784 pengungsi yang akan kita sebar di minimal 14 titik pengungsian, kemudian rumah rusak skala 60 persen sampai 100 persen kurang lebih 2.345 unit rumah yang hancur," ungkap Ridwan Kamil.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Rencananya, hari ini proses evakuasi akan dilanjutkan dan belasan ribu pengungsi tersebut tersebar di 14 titik posko darurat.
"Kepada warga yang tidak berkepentingan mohon tidak menjadikan lokasi kebencanaan sebagai tontonan. Biarkan para ahli relawan yang ditunjuk untuk bekerja secepat-cepatnya menyelamatkan kemanusiaan," katanya.
(yum/yum)