Besarnya penghasilan seseorang tidak bisa dipatok dari tingkat pendidikan. Misalnya seperti Kang Adeng aliasi Andi Jatnika, pria yang hanya lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ini mampu meraup omzet jutaan rupiah dalam waktu satu hari dari berjualan bakso.
Pria berusia 30 tahun ini mengaku tidak mudah meraih kesuksesan dalam berjualan bakso. Lika liku perjalanan telah ia lewati, dari mulai bekerja sebagai pramuniaga di perhotelan hingga buruh di perusahaan ritel.
Dia harus berjuang keras dan jatuh bangun hingga akhirnya menciptakan Bakso Kang Adeng dengan ciri khas bakso lava seberat tiga kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, pria yang akrab disapa Kang Adeng ini berniat untuk membantu orang tuanya yang merupakan pedagang bakso. Pada 2013 lalu, ia memilih resign dan keluar sebagai buruh kemudian ikut berjualan bakso mengikuti resep sang ibu.
"Yang punya resep ibu saya, dimodifikasi bervarian rasa saya coba. Alasan resign saya memang tekadnya pingin usaha sendiri mencoba memulai berwirausaha," kata Kang Adeng kepada detikJabar, Sabtu (19/11/2022).
Hobi kulineran pun turut berkontribusi dalam perjalanan bisnisnya. Ia semakin mantap dengan jejak karir sebagai wirausaha berjualan bakso.
Berbagai macam varian baru bakso diciptakan untuk menarik konsumen. Seperti bakso beranak, bakso rusuk hingga bakso lava ia jajakan dengan cita rasa yang khas.
Kehidupan berbisnisnya tak selalu berjalan mulus. Pandemi COVID-19 sempat berdampak pada penjualan namun ia dapat bangkit kembali.
Saat ini, Kang Adeng yang awalnya seorang buruh dan tamatan SMK sudah dapat mempekerjakan 14 orang sebagai karyawannya. Mereka merupakan tim di bagian produksi dan operasional yang disebar di empat cabang kios Bakso Kang Adeng. Omset hariannya pun mencapai Rp 3 juta dari satu cabang.
Ke depan, ia berencana untuk melebarkan sayap di penjuru Sukabumi. Tepatnya di Cimangkok dengan dua outlet baru, sehingga total ia mempunyai 6 outlet Bakso Kang Adeng.
Dari perjalanan hidupnya, Kang Adeng berpesan bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari sebagai wirausaha. Latar pendidikan dan kegagalan bukan menjadi alasan untuk seseorang berhenti mengejar kesuksesan.
"Kalau menurut saya, bekerja di orang itu sama baiknya. Usaha sendiri itu lebih bagus karena di situ kita belajar memulai me-manage (mengatur) dari segi finansial, operasional. Ada banyak pengalaman belajar dari kegagalan, banyak pelajaran yang kita ambil dari usaha sendiri ini," tutupnya.
Simak Video 'Pedas Nikmat Bakso Lava dengan Beragam Isian, Beratnya 3 Kg!':