Pagi itu, suasana Kota Bandung gelap gulita. Pemandangan itu tidak seperti biasanya, seharusnya pukul 06.30 WIB matahari menunjukan sinarnya, tapi sinar matahari tidak terlihat.
Hal itu, membuat kaget Yana Mulyana yang kala itu masih duduk di kelas 2 SMA di SMAN Negeri 5 Bandung.
Yana semakin kaget, selain langit gelap, hujan abu pun turun. Dia bingung, sedang ada fenomena alam apa yang terjadi pagi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya inget banget, kebetulan malemnya saya nginep di rumah teman di Jalan Salendro. Waktu itu saya SMA kelas 2, kaget kenapa gelap sudah jam segini (pagi ke siang)," kata Yana kepada detikJabar di Balai Kota Bandung, Jumat (18/11/2022).
Ia pun sempat mengecek ke luar rumah. Di luar, ia menemukan sudah banyak debu. "Pas ke jalan debu sudah banyak," tambah Yana.
![]() |
Yana menyebut abu itu berasal dari letusan Gunung Galungung. Yana tak ingat tanggal berapa, yang jelas kejadian itu terjadi pada 1982. Selain itu, informasi Gunung Galunggung meletus berasal dari informasi mulut ke mulut.
"Dulu belum ada medsos, dari mulut ke mulut," ujar Yana.
Yana mengatakan abu dari letusan gunung ini cukup tebal. Hal itu dapat dilihat dari mobil-mobil yang terparkir diselimuti abu.
"Partikelnya kasar, nempel di kaca-kaca mobil di sekolah," ujarnya.
Meski demikian, Yana menyebut kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlanjut karena seluruh siswa diminta agar segera masuk kelas meski panik dan rasa ketakutan membayangi.
"Ya iya lah, karena gelap banget," pungkasnya.
(wip/orb)