Momen Mencekam Mesin Pesawat Mati Akibat Abu Letusan Galunggung

Lorong Waktu

Momen Mencekam Mesin Pesawat Mati Akibat Abu Letusan Galunggung

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 17 Nov 2022 12:00 WIB
Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982
Letusan Gunung Galunggung pada 1982 (Foto: Dokumentasi Pos Pemantau Gunung Galunggung)
Bandung -

24 Juni 1982 jadi salah satu momen paling diingat dalam dunia penerbangan. Saat itu insiden yang cukup mengerikan terjadi dimana sebuah pesawat yang tengah terbang mengalami kerusakan mesin di udara.

Pesawat itu ialah British Airways 747 dengan nomor penerbangan BA 009. Pesawat yang mengangkut ratusan penumpang ini terpaksa harus melakukan pendaratan darurat karena salah satu mesin jetnya mati mendadak.

Insiden itu berawal dari erupsi Gunung Galunggung yang terjadi 5 April 1982 lalu. Dikutip dari laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, erupsi saat itu yang disertai dengan suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erupsi itu berlangsung selama sembilan bulan dan baru berakhir pada 8 Januari 1983 dan terbagi pada tiga fase erupsi. Untuk fase pertama, erupsi terjadi mulai 5 April hingga 6 Mei 1982 dimana pada erupsi tipe Pellean itu menghancurkan kubah lava Gunung Galunggung serta menghasilkan awan panas, lontaran batu, hujan abu, dan gas.

Selanjutnya erupsi pada 17-19 Mei 1982 merupakan fase erupsi utama dimana tinggi asap erupsi mencapai 30 kilometer dan sisa kubah lava Gunung Jadi sebesar 5%.

ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982 Foto: Dokumentasi Pos Pemantau Gunung Galunggung

Kemudian fase kedua, terjadi erupsi tegak tipe vulkano yang secara dominan menghasilkan piroklastik jatuhan, lontaran batu dan hujan pasir, serta menghancurkan seluruh sisa kubah Gunung Galunggung. Tinggi asap erupsi pada 13-19 Juli 1982 mencapai kurang lebih 35 kilometer.

Erupsi berlanjut pada 24 Juni 1982. Pada erupsi inilah yang kemudian menyebabkan pesawat British Airways 747 melakukan pendaratan darurat, karena salah satu dari keempat mesin jetnya mati akibat kemasukan abu vulkanik.

Koordinator Kelompok Gunung Api di PVMBG, Oktory Prambada mengatakan, saat itu abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Galunggung telah membuat kerusakan pada salah satu mesin jet dari pesawat British Airways.

Oktory menjelaskan, meski berukuran sangat kecil namun abu vulkanik memiliki material-material tajam yang dapat merusak proses perputaran turbin di dalam mesin pesawat.

"Abu vulkanik kadang menimbulkan masalah di penerbangan karena abu vulkanik adalah kumpulan gelas vulkanik yang berukuran mikro. Sebenernya bukan soal besarannya tapi karena gelas vulkanik," kata Oktory.

"Gelas vulkanik ini apabila masuk ke mesin jet, gelas vulkanik ini akan berubah fasa ke cair atau gas dan itu akan menaikkan suhu berkali lipat pada turbin pesawat dan mengapa abu vulkanik dapat menyebabkan (kerusakan) ketika abu itu masuk ke turbin dan mesinnya mati mendadak," jelasnya.

Untungnya saat itu pesawat yang berangkat dari Bandara Heathrow, Inggris dengan tujuan Selandia Baru ini berhasil mendarat darurat di Jakarta dengan seluruh penumpang selamat.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads