Gutta Percha atau dikenal dengan sebutan Karet Oblong oleh warga di Kecamatan Cikidang tercatat sudah beberapa kali tumbang menimpa pengguna jalan di jalur lintasan alternatif Cibadak-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Catatan detikJabar, tahun ini saja dua orang tewas akibat tertimpa pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu. Menurut keterangan warga, selain korban tewas ada beberapa korban juga yang terluka akibat tumbangnya pohon tersebut.
"Ini pohon Gutta Percha disebut di warga Karet Oblong. Tahun ini keseluruhan (kejadian) ada 6, dua meninggal dunia termasuk yang tadi kejadian, semuanya akibat tumbangnya pohon," kata Tibi Junaedi, warga Cikidang yang juga anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) lokal 12 Cikidang kepada detikJabar, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tibi tidak mengetahui pasti sejak kapan pohon Gutta Percha itu tumbuh di kawasan itu. Namun dari keterangan yang ia peroleh pohon itu sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
"Pohon ini dari zaman belanda, usianya tidak terhitung mungkin ratusan tahun. Mereka tumbang jadi di dalam (batang) ini sudah kopong sudah busuk. Jadi dia untuk bertahan menahan batangnya sendiri saja sudah enggak kuat," ujarnya.
Tibi mengaku posisi pohon Gutta Percha sukar diprediksi kemungkinan tumbangnya, menurutnya sudah beberapakali ada pihak yang mendeteksi tapi kelanjutannya hingga kini belum ada.
"Sebetulnya, sudah beberapa kali dideteksi. Harusnya ini di pinggir jalan ini sudah enggak layak tumbuh di pinggir jalan. Sudah harus dibersihkan jadi kita jangan terulang lagi-terulang lagi dengan alasan mempertahankan kayu. Bukan kita tidak boleh melestarikan tapi ini kondisi yang tidak memungkinkan daripada jatuh korban, kita kan lebih memilih nyawa dibandingkan pohon," bebernya.
"Selain jalannya ekstrim (wilayah Cikidang) juga rawan pohon tumbang, ia area sini ya ada dua titik di daerah sini Coblongan Cipetir dan Cikidang atas dekat terminal. Cuma disana tidak ada korban orang tapi sering menimpa rumah," ucapnya.
Tibi berharap pihak terkait melakukan penebangan pohon yang sekiranya membahayakan pengguna jalan. Posisi pohon yang riskan tumbang segera dibersihkan.
"Harapannya minta pinggir jalan ini minta ditebang aja, kita kan berharap jangan sampai lah terulang lagi. Saya sebagai masyarakat Cikidang, kebanyakan korban bukan pengguna jalan dari luar yang kena masih dari sekitaran sini, dulu ada (korban) warga Kalapanunggal, yang barusan juga orang Cikidang," pungkasnya.
Catatan detikJabar, peristiwa korban meninggal dunia terjadi pada Minggu 27 Februari tahun ini dua penumpang sempat terjebak satu diantaranya tewas. Kejadian itu memancing Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah yang saat itu melintasi lokasi ikut melakukan evakuasi.
Kemudian hari ini, seorang pemotor dikabarkan tewas usai tertimpa pohon berukuran besar di Jalan Alternatif Cibadak-Palabuhanratu, atau tepatnya di kawasan Cipetir, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
"Korban satu orang, posisi motor dan pengemudinya tepat berada di bawah pohon. Pohon karet oblong, panjangnya kurang lebih 8 sampai 10 meter," kata Diki, warga yang melintas di kawasan tersebut kepada detikJabar, Selasa (15/11/2022).
(sya/mso)