Sederet Pelajaran di Balik Dahsyatnya Letusan Gunung Galunggung

Lorong Waktu

Sederet Pelajaran di Balik Dahsyatnya Letusan Gunung Galunggung

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 17 Nov 2022 06:00 WIB
Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982
Gunung Galunggung (Foto: Dokumentasi Pos Pemantau Gunung Galunggung)
Tasikmalaya -

Selalu ada hikmah di balik musibah. Bencana erupsi Galunggung pada April 1982 sampai Februari 1983 silam memberi banyak pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Pelajaran yang didapat diantaranya adalah tentang mitigasi bencana dan upaya meredam dampak fatal dari letusan gunung berapi.

"Berdirinya pos pengamatan gunung api di Indonesia ini merupakan pelajaran dari Galunggung," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung, Gradita Trihadi, Kamis (3/11/2022).

Setelah kejadian erupsi Galunggung pada 1982, pemerintah seakan menyadari perlunya petugas yang memantau gunung berapi setiap waktu. Sehingga aktivitas sekecil apa pun dari gunung api bisa segera diketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu tujuannya adalah untuk deteksi dini, agar bisa meredam dampak bencana bagi masyarakat. Sejak Galunggung meletus, semua gunung api di Indonesia didirikan pos pengamatan," kata Gradita.

Di Jawa Barat, kata Gradita ada 4 gunung api yang memiliki pos pengamatan. Yakni Galunggung, Ciremai, Guntur dan Tangkuban Parahu.

ADVERTISEMENT

Pelajaran lainnya dari erupsi Galunggung 1982 adalah pengendalian debit atau volume air di kawah. Semakin banyak debit air maka dampak letusan akan semakin berbahaya. Air yang menggenang di kawah akan berubah menjadi lahar dan awan panas ketika terjadi erupsi. Sehingga jika volume airnya besar, volume lahar panas yang dihasilkan akan semakin besar dan radius dampak kerusakannya semakin besar.

"Sekitar tahun 1996 pemerintah akhirnya melakukan langkah untuk mengurangi debit air kawah Galunggung. Caranya dengan membuat tunel atau terowongan pembuang air, atau istilah lainnya outlet. Dengan saluran pembuang ini, debit air berkurang drastis. Sekarang berada di kisaran 700 ribu meter kubik," kata Gradita.

Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982 Foto: Dokumentasi Pos Pemantau Gunung Galunggung

Sebelum dibuatkan saluran pembuang, debit air di kawah Galunggung berada di kisaran 7 juta meter kubik. Dengan dibuat saluran pembuang menyisakan 10 persennya saja.

"Pengaturan saluran atau debit air kawah dilakukan oleh PSDA, salurannya dialirkan ke sungai Cikunir. Dengan pengurangan debit air ini maka ancaman lahar erupsi semakin pendek, tak lebih dari 2 km untuk tiga sungai yang berhulu di puncak," kata Gradita seraya mengatakan tiga sungai yang berhulu di Galunggung itu adalah sungai Cikunir, Cibanjaran dan Cipanas.

Namun di sisi lain, dari sisi pariwisata pengurangan debit air kawah ini membuat tampilan kawah Galunggung tak lagi indah. Karena tak semua dasar kawah terendam. Apalagi dinding kawah kerap terjadi longsor, sehingga beberapa bagian menjadi hamparan pasir.

Pelajaran selanjutnya dari gunung Galunggung adalah berkaitan dengan dunia penerbangan. Dikutip dari berbagai sumber, erupsi Galunggung nyaris mencelakai pesawat British Airways yang bertolak dari Malaysia ke Australia.

Saat sedang mengudara dan melintasi wilayah selatan Jawa, pesawat ini diduga menghisap abu vulkanik yang disemburkan gunung Galunggung. Kondisi ini menyebabkan empat mesin pesawat mengalami gangguan. Beruntung pilot berhasil menghidupkan 2 mesin, sehingga pesawat bisa mendarat darurat di bandara Halim Perdanakusumah Jakarta.

Peristiwa itu mendapat sorotan dari para ahli penerbangan dunia. Sehingga terciptalah sebuah sistem atau alat untuk mendeteksi keberadaan abu vulkanik di udara.

Untuk saat ini, dampak erupsi Galunggung di periode pasca kaldera sendiri membawa dampak yang dibilang positif. Dampak positif itu ialah tanah di kawasan Gunung Galunggung menjadi jauh lebih subur ditambah melimpahnya material galian C.


"Untuk saat ini tidak ada karena aktivitas sudah berhenti sehingga yang didapat sekarang adalah keuntungan dari erupsi 1982 itu mendapat tanah subur, material galian C yang banyak itu bisa mensuplai insfratruktur di daerah Jabar dan sekitarnya," tutup dia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads