Keberadaan elf di Tasikmalaya diwarnai aksi dugaan pelecehan. Korbannya, seorang siswi yang sampai menangis histeris sembari menendang seorang pria paruh baya yang dituding melakukan aksi pelecehan tersebut.
Video siswi itu pun viral di media sosial. Siswi itu disebut jago taekwondo, hingga membuatnya berani mengejar pria paruh baya tersebut yang berada tepat di pintu masuk elf atau angkutan umum trayek Tasikmalaya-Garut.
"Tah ngeraba dada," teriak seorang siswi dalam video itu yang terlihat mengenakan baju pramuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak terima dituding seperti itu, pria paruh baya yang menjadi sasaran amukan siswi ini menyangkalnya. Pria tersebut mencoba bertahan sembari memegang mobil elf, sementara siswi yang mengejarnya ini berulang kali melancarkan tendangan sembari bersumpah telah menjadi korban pelecehan.
Video berdurasi 27 detik yang viral di medsos ini ternyata terjadi di Jalan Raya Salawu, tepatnya di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Beberapa warga turut membenarkan kejadian itu yang dialami siswi berpakaian pramuka tersebut.
Salah satunya dikatakan Agus, warga setempat. Ia menyebut, awalnya siswi itu turun dari angkutan umum jurusan Tasikmalaya-Garut yang diduga baru pulang sekolah. Begitu turun dari elf, ia menangis karena mengaku dilecehkan.
Sontak, sejumlah tukang ojek yang mendengar tangisan siswi ini langsung mengejar elf yang baru dinaikinya. Siswi ini juga ikut mengejar, hingga akhirnya bisa diberhentikan di lokasi yang terlihat di video viral itu.
"Jadi itu beberapa hari lalu, jadi korban ini siswi asal Sundawenang dia jago taekwondo, katanya dia dilecehkan penumpang elf. Pas turun nangis. Dikejar elfnya sama warga sini. Yang ditendang itu yang pelakunya," kata Agus di lokasi korban menangis.
Sejumlah pihak yang telah mengetahui video viral itu pun sudah turun tangan. Polisi mengaku hanya tinggal menunggu laporan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.
"Kami telusuri video viral ini, tapi sejauh ini belum ada laporan dari korban pada kami. Kalau merasa korban silakan hubungi kami nanti kami akan jemput bola ke lapangan," kata Aiptu Josner, Kanit PPA Polres Tasikmalaya di kantornya, Senin (14/11/22).
Begitu juga dengan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto. Pihaknya saat ini tengah mendalami kasus tersebut.
"Iya betul itu ada, korbannya siswi salah satu sekolah di Singaparna," ujarnya.
(ral/yum)