Nelayan di wilayah pesisir Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya berharap pemerintah melakukan revitalisasi fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI) serta pelabuhan pendaratan ikan.
Saat ini kondisi TPI yang berada di Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong sudah rusak berat, bahkan bangunan pelelangan ikannya nyaris ambruk. Praktis sudah tak ada lagi nelayan yang beraktivitas di TPI tersebut.
Pantauan detikJabar, Jumat (11/11/2022) kondisi TPI Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong tampak memprihatinkan. Di bagian depan berdiri kantor TPI yang terlihat kosong tak berpenghuni. Meski bangunannya terlihat kokoh, namun beberapa bagian bangunan sudah rusak. Jendela-jendela kantor tampak rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deretan gudang penyimpanan mesin motor perahu nelayan juga tampak tak terurus, tak ada nelayan yang menyimpan mesin motornya di gudang-gudang tersebut.
Kemudian bangunan tempat pelelangan juga sudah rusak. Bagian atap bangunan ini sudah ambruk. Sementara di bibir pantai sebuah perahu yang terbelah ditinggalkan nelayan, seakan melengkapi kondisi memprihatinkan. Kemudian di bibir pantai tumpukan batu yang merupakan pemecah ombak atau breakwater sudah nyaris tenggelam.
"Sudah lama terbengkalai begini, sudah bertahun-tahun. Sebelum pandemi juga sudah begini," kata Diyat (50) salah seorang nelayan setempat.
Diyat mengatakan salah satu penyebab TPI ini terbengkalai diawali dengan kondisi pantai yang tidak mendukung untuk melakukan pendaratan di titik itu. "Awalnya sandar perahu di tempat itu susah," kata Diyat. Kondisi itu membuat nelayan enggan sandar di TPI tersebut, sehingga tak ada lagi aktivitas jual beli ikan.
Kemudian lanjut Diyat pemerintah membangun dermaga. "Terus katanya mau membangun dermaga pendaratan ikan, tapi tidak jelas. Baru membuat pemecah ombak sedikit sudah ditinggalkan," kata Diyat.
Saat ini nelayan-nelayan di ujung pesisir Tasikmalaya selatan itu melakukan transaksi hasil laut ke TPI terdekat. "Ada yang menjual ke Muara Gatah Kabupaten Pangandaran ada juga yang ke Pamayangsari Cipatujah," kata Diyat.
Namun mayoritas nelayan CIkalong lebih memilih ke Muara Gatah Pangandaran, karena jaraknya lebih dekat. "Kebanyakan sandar dan jual ikan di Muara Gatah karena lebih dekat," kata Diyat.
Lebih lanjut Diyat berharap pemerintah membangun kembali pelabuhan pendaratan ikan dan TPI Cimanuk Kecamatan Cikalong tersebut. "Ya kalau bisa dibangun lagi, diselesaikan itu membuat dermaga. Supaya kita bisa lebih dekat," kata Diyat.
Ajang (44) nelayan lainnya mengaku dirinya sedih melihat nelayan di Kecamata Cikalong seperti tak mendapat perhatian pemerintah. "Kita seperti anak tiri, melihat Pangandaran begitu maju, sementara kita di sini seperti tak punya pemerintah," kata Ajang.
Dia mencontohkan ketika nelayan lain mendapat begitu banyak perhatian dan bantuan dari Pemda, sementara pihaknya sulit mengakses bantuan Pemda.
"Nelayan Pangandaran ada perahu rusak, mesin rusak diberi bantuan sama kabupaten (Pemda), kita yang di Cikalong susah. Di Pangandaran ada pemberian rumah nelayan, di sini tidak ada," kata Ajang,
Wilayah Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong sendiri berada di ujung pesisir Kabupaten Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan wilayah Kecamata Cimerak Kabupaten Pangandaran.
Sebelumnya saat melakukan kunjungan ke wilayah ini pada awal Oktober 2022 lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Cimanuk di Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Pembangunan yang sudah dimulai sejak era Gubernur Ahmad Heryawan itu sempat terhenti ketika proyek baru mencapai pembuatan pemecah ombak.
"Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk di Cikalong akan kita bangun lagi," kata Ridwan Kamil.
Dia menyebutkan, pembangunan itu akan dilanjutkan setelah pihaknya mendengarkan aspirasi para nelayan yang ingin aktivitas di PPI Cimanuk menggeliat agar perekonomian warga meningkat.
(dir/dir)