Forum Pengurangan Risiko Bencana Soroti Minimnya Hidran di Bandung

Forum Pengurangan Risiko Bencana Soroti Minimnya Hidran di Bandung

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 10 Nov 2022 22:30 WIB
Salah satu titik hidran di Kota Bandung
Salah satu titik hidran di Kota Bandung. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Hidran di Kota Bandung masih minim. Dari 200-an hidran, hanya empat yang berfungsi. Kondisi ini pun disorot Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Bandung.

Ketua FPRB Kota Bandung Trio Meirdiano mengatakan, sarana dan prasarana yang menunjang meminimalisir risiko bencana harus ditingkat. Salah satunya fungsi hidran.

"Hidran harus jadi perhatian Diskar PB (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana) serta Pak Wali Kota Bandung. Ya harus ada pembenahan sarana," kata Trio kepada detikJabar, Kamis (10/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trio menceritakan ada beberapa kejadian besar kebakaran, yakni kebakaran gudang tripleks dan kantor Bappelitbang. Di hari saat gudang tripleks kebakaran, ada insiden kebakaran terjadi di lokasi lain. Begitupun saat kantor Bappelitbang kebakaran, di lokasi lain terjadi kebakaran.

"Kalau terjadi multiple hazard (bencana yang berisiko terjadi bencana lainnya), kejadian secara bersama-sama ini harus jadi perhatian. Misal, kemarin waktu gudang tripleks itu mengambil air bakunya di Pasar Kordon, saat ada kebakaran lagi, sama terpusat di situ," ucap Trio.

ADVERTISEMENT

Trio menjelaskan, kondisi demikian bisa berisiko, ketika terjadi kebakaran di ujung kota atau antar sudut kota. Sedangkan hidran yang masih fungsi berada di empat titik, yakni Kiaracondong, Kordon, Supratman dan Cikapayang-Dago.

"Ini harus sama-sama diantisipasi. Pernyataan tangguh itu harusnya pada saat, pra (kejadian), saat dan pasca. Artinya hidran harus dibenahi. Ya, pada konteks penanganan kebakaran ini," tutur Trio.

FPRB mendorong agar Pemkot Bandung melakukan kajian tentang fire mapping multiple hazard yang ril. Trio mendorong agar kajian itu menggunakan database yang nyata dan terbaru di Bandung.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku akan terus mengupayakan peningkatan debit air untuk memaksimalkan hidran. Ia mendorong agar PDAM bisa meningkatkan debit air agar hidran bisa berfungsi di titik tertentu.

"Saya juga minta itu (peningkatan debit air ke PDAM). Mudah-mudahan sekarang sudah ada bertambah, ya agak tersebar, dulu kan hanya di Supratman, sekarang di Kordon ada di Kiaracondong ada," kata Yana di kantor Diskar PB Kota Bandung.

Yana menginginkan agar hidran yang berfungsi tersebar di masing-masing kewilayahan. Sehingga, lanjut dia, ketika ada kejadian pengambilan air tak terfokus pada satu hidran. "Misal kejadian di timur itu bisa dari Kiaracondong, atau selatan bisa di Kordon, utara bisa dari Dago, tengah bisa dari Supratman," ucap Yana.

(sud/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads