Hari Ganefo diperingati setiap 10 November. Tahun ini, peringatan yang ditujukan untuk memperingati Games of The New Emerging Forces (Ganefo) atau Hari Pesta Olahraga Negara Berkembang ini jatuh pada hari Kamis (10/11/2022).
Ganefo lahir dari kontroversi yang terjadi saat Asian Games ke-4 yang diselenggarakan di Jakarta. Setelah acara tersebut selesai digelar, Indonesia bahkan dilarang untuk berpartisipasi dalam Olimpiade! Lantas, apa yang terjadi saat itu?
Dikutip dari buku Ganefo I: Sports and Politics in Djakarta yang ditulis oleh Ewa T. Pauker pada 1964, Asian Games ke-4 berlangsung selama Agustus-September 1962. Kala itu, Indonesia melarang dan menggagalkan visa para atlet asal Israel dan Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia melarang kedua negara tersebut untuk berpartisipasi karena takut kehadiran kedua negara tersebut dapat merusak hubungan Indonesia dengan negara-negara sahabat, khususnya Arab dan Republik Rakyat Cina (RRC).
Sebagai hasil dari keputusan tersebut, International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional bertemu di Lausanne pada 7 Februari 1963. Buah dari pertemuan tersebut adalah larangan bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Sanksi itu diberikan lantaran IOC melihat Indonesia mencampurkan olahraga dengan politik. Agar dapat berpartisipasi kembali di Olimpiade, IOC membutuhkan komitmen dari Indonesia agar hal seperti itu tidak terulang kembali.
Ternyata, langkah yang diambil Indonesia tidak sesuai dengan ekspektasi IOC. Pasalnya, Pemerintah Indonesia blak-blakan menyatakan amarahnya pada IOC, terutama pada presiden IOC, Avery Brundage. Beberapa hari kemudian, Indonesia langsung memberikan respons terhadap larangan partisipasinya tersebut dengan meluncurkan GANEFO.
Pada 13 Februari 1963, Presiden Sukarno menyampaikan pidatonya di hadapan National Front Committees. "Sebagai presiden dari Republik Indonesia, sebagai panglima tertinggi Republik Indonesia, sebagai pemimpin gerakan revolusi Indonesia, dan sebagai pemimpin Partai Besar Nasional, saya memerintahkan Indonesia untuk keluar dari IOC. Saya juga memerintahkan untuk segera laksanakan GANEFO, Games of the New Emerging Forces untuk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara sosialis lainnya," ungkap Sukarno.
12 negara kemudian diundang untuk menghadiri konferensi persiapan Ganefo pertama. Konferensi yang dilaksanakan pada 27-29 April 1963 tersebut dihadiri oleh Kamboja, RRC, Papua Nugini, Indonesia, Irak, Pakistan, Mali, Vietnam Utara, UAR, dan USSR. Selain itu, Sri Lanka dan Yugoslavia hanya mengirim pengamat saja.
Ganefo pertama pun kemudian dilaksanakan di Jakarta pada 10-22 November 1963. Totalnya terdapat 51 negara dan 2.700 atlet yang turut berpartisipasi dalam Ganefo. Selain itu, terdapat pula 7 negara yang mengirimkan staf dan ofisial. Kendati demikian, terdapat beberapa negara seperti Uni Soviet dan Jepang yang ikut berpartisipasi tetapi tidak mengirimkan atlet-atlet terbaiknya.
Usai menyelenggarakan Ganefo, Indonesia berhasil menaklukkan IOC. Pada 26 Juni 1964, direksi IOC bahkan mencabut larangan partisipasi Indonesia di Olimpiade. Selain itu, negara-negara Arab pun diikutsertakan dalam Olimpiade 1964 di Tokyo.
Kemudian, Ganefo kedua sempat diselenggarakan di Pnom Penh, Kamboja pada 1966. Ganefo ketiga pun sempat dicanangkan untuk diselenggarakan di Pyongyang, Korea Utara pada 1970. Namun, kegiatan tersebut tidak sempat direalisasikan hingga pada akhirnya organisasi penyelenggara Ganefo pun dibubarkan.
(iqk/iqk)