Akibatnya, banjir rob membuat dua desa yaitu Desa Eretan Wetan dan Desa Eretan Kulon di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu terendam. Air juga telah masuk ke sebagian pemukiman warga.
Baca juga: Dua Desa di Indramayu Diterjang Banjir Rob |
Fenomena banjir rob ini sering muncul saat awal bulan. Apalagi pada Selasa (8/11/2022), terjadi gerhana matahari yang memicu naiknya air laut hingga ke pemukiman warga.
Meski berangsung surut, fenomena banjir rob ini seolah menjadi hal yang lumrah. Air laut bakal naik ke pemukiman warga pada pagi hari lalu mulai surut ketika siang.
"Kalau di sini agak mending hanya 30 centimeter, tapi yang di daratan rendah bisa sampai sepaha orang dewasa," kata warga setempat bernama Turana, Rabu (9/11/2022).
Meski begitu, Turana tetap saja harus membiasakan diri dengan fenomena banjir rob tersebut. Sebab tak jarang, debit air laut bisa masuk ke rumahnya dan mengganggu waktu istirahat saat malam hari.
"Saya 3 tahun tinggal di sini. Udah biasa terkena banjir rob, kadang malam-malam sampai harus tidur di teras yang lebih tinggi," kata Turana.
Menerjang Makam
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir rob di Desa Eretan Wetan juga menerjang area tempat pemakaman umum (TPU). Imbasnya, banyak kuburan yang tenggelam dan tanpa bekas tergerus air.
Salah satunya dirasakan Ijan. Ia bahkan harus memperbaiki makam anaknya dari terjangan banjir rob. bermodal kayu papan, Ijan melapisi tepi makam agar tidak terendam air saat banjir melanda.
![]() |
"Ini lagi memperbaiki makam anak saya. Kasih papan di samping-sampingnya, biar air tak masuk," kata Ijan di sela-sela perbaikan makam.
Rupanya, terjangan banjir rob di sana sudah banyak membuat lahan makam hilang tak berbekas. Ia pun meminta penanganan serius supaya area makam seluas 1 hektar itu tidak makin terdampak oleh terjangan banjir rob.
"Banyak yang hilang juga karena disini sering terkena rob Semoga pemerintah bisa memperbaiki tanggul TPU ini. Agar air tidak masuk merendam makam," pungkas Ijan. (ral/orb)