Panji Petualang dan si Eksotis Ular Naga Jawa

Round-Up

Panji Petualang dan si Eksotis Ular Naga Jawa

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 08 Nov 2022 11:00 WIB
Tangkapan layar kanal YouTube Panji Petualang.
Panji Petualang saat menemukan ular naga Jawa. (Foto: Istimewa/tangkapan layar kanal YouTube Panji Petualang)
Bandung -

Ular ini memang tak berukuran besar, ukurannya hanya 60-70 sentimeter. Meski begitu, ular ini sempat bikin heboh lantaran bentuk tubuhnya yang dianggap menyerupai hewan mitologi.

Ular tersebut punya nama Ular Naga Jawa atau Xenodermus javanicus. Adalah tim dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) yang menemukan ular naga jawa itu di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Karawang hingga akhirnya heboh.

Namun SCF bukanlah pihak pertama yang menemukan Ular Naga Jawa itu. Sekitar delapan bulan lalu, Panji Petualang seorang YouTuber telah menemukannya lebih dulu. Di kanal YouTube, Panji mengunggah video temuan Ular Naga Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judul video yang diunggah Panji yakni 'Panji petualang akhirnya menemukan ular naga penghuni gunung sunda' yang sudah diputar 760 ribu kali. Panji juga sering mengunggah soal ular tersebut sejak tiga tahun lalu.

"Sudah sering bahas itu. Itu ular yang langka sebenarnya, bisa ditemukan lebih dari 1.000 mdpl di area pegunungan yang suhunya adem, di suhu dingin nggak, jadi lembab. Hidup di pinggir sungai dan kerap memakan cacing," kata Panji via sambungan telepon, Minggu (6/11/2022).

ADVERTISEMENT

Panji yang merupakan pawang ular profesional ini menuturkan, Ular Naga Jawa punya karakter yang tak jauh berbeda dengan ular berukuran kecil lainnya seperti ular kadut karung dengan sisik kasarnya.

Panji juga mengungkapkan jika Ular Naga Jawa bisa ditemukan di banyak dataran tinggi di Indonesia. Namun karena memang pertama kali ditemukan di Pulau Jawa, ular ini lebih mudah ditemukan di gunung-gunung yang ada di Jawa macam Gunung Selamet, Ciremai dan Gunung Salak.

Ukurannya yang kecil membuat ular ini hanya memangsa serangga-serangga kecil lainnya seperti cacing dan katak. Panji mengungkapkan tak mudah untuk menemukan Ular Naga Jawa. Ia pernah menemukan ular itu di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.

"Nyarinya setengah mati, habitat ada, banyak, tapi beda dengan habitat kobra atau king kobra yang disebut sebagai ular kebun," ujarnya.

Mitos di Balik Ular Naga Jawa

Selain bentuknya yang unik karena menyerupai naga, ular ini kabarnya juga penuh akan mitos. Entah benar atau tidak, mitos yang beredar menyebutkan jika orang yang menyentuh ular ini bisa kehilangan nyawanya.

Namun meski percaya tak percaya, Panji punya keyakinan lain jika mitos itu bertujuan untuk melestarikan Ular Naga Jawa. Sehingga ular itu diharapkan tetap berkembang biak di alam dan menjaga rantai makanan yang ada di Gunung Sanggabuana.

"Mitos! Memang bagusnya gitu, mitos lama naik lagi, tapi publik tuh ketika kita edukasi malah penasaran," ucap Panji.

"Bener orang tua dulu, jangan dipegang ntar mati. Mereka tahu bahwa itu adalah spesies itu langka. Daripada anaknya ntar merusak, jadi diboongin, itu kearifan lokal," ungkap Panji.

Selain itu, menurut Panji, Ular Naga Jawa juga termasuk jenis ular yang sulit untuk dipelihara. Itu dikarenakan karakteristik ular ini tidak seperti ular pada umumnya.

"Aku coba memelihara, tetapi berakhir mati, memang ribet banget set up-nya, harus benar-benar seperti alam liar, harus seperti habitatnya banget," kata Panji.

Meski demikian, ada saja orang yang mampu merawat ular naga meski jumlahnya tidak banyak. Orang-orang yang menemukan ular ini juga mayoritas tidak sengaja bertemu ketika sedang berada di area pegunungan.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads