Almarhum KH Ahmad Sanusi resmi mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional di Istana Negara pada Senin (7/11/2022). Anugerah gelar Pahlawan Nasional itu diberikan langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada cucunya KH Ahmad Sanusi, Dra. Hj. Neni Fauzia.
Dikutip dari detiknews, sejumlah pejabat hadir dalam acara penganugerahan gelar pahlawan nasional ini. Mereka yang datang di antaranya Menko Polhukam Mahfud Md, Mensesneg Pratikno, Menhan Prabowo Subianto, Mensos Tri Rismaharini (Risma), Kepala Staf Presiden Moeldoko, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kepada detikJabar, Neni mengatakan, tiba di istana sehari sebelum penobatan kakeknya sebagai Pahlawan Nasional. Ketua Umum Pondok Pesantren Syamsul Ulum ini terlihat menggunakan jilbab dan pakaian merah muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merasa bersyukur atas penganugerahan KH Ahmad Sanusi sebagai Pahlawan Nasional. Dia menyebut, kakeknya merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaaan Indonesia (BPUPKI) dan cendekiawan yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan.
"Alhamdulillah, kami merasa senang dengan apresiasi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia terhadap KH Ahmad Sanusi sebagai anggota BPUPKI yang telah turut serta dalam pembentukan negara Pancasila dan berjuang melawan penjajah pada saat perjuangan kemerdekaan RI," kata Neni.
KH Ahmad Sanusi disebutnya merupakan anggota BPUPKI ke-35. Dia juga telah menulis ratusan karya dalam bentuk kitab. Nani mengatakan, perjuangan perolehan gelar pahlawan itu dilakukan berbagai pihak sejak belasan tahun lalu.
"Kalau nggak salah ini perjalannya jauh sejak tahun 2008, barangkali itu proses kurang lebih 13 tahun, tapi karena banyaknya pihak-pihak dari berbagai kelompok, dari mahasiswa, masyarakat dari elemen pihak pemerintah daerah bersatu akhirnya kehendak Allah di tahun 2022 ini," tuturnya.
Anugerah yang diberikan bagi KH Ahmad Sanusi pun jadi pemantik semangat tambahan bagi keturunannya. Mereka berencana melanjutkan jejak perjuangan KH Ahmad Dahlan.
"Kami berencana untuk terus meneruskan perjuangan beliau di Pondok Pesantren Syamsul Ulum dan sekarang sedang dalam proses mencetak ulang karya beliau," sambungnya.
Nani berharap karya KH Ahmad Sanusi bisa dipelajari dan diakses masyarakat dan para sarjana Islam. "Ke depan diharapkan bisa jadi tuntunan dan tauladan bagi masyarakat, khususnya di Sukabumi," pugkasnya.
Sementara itu, Ketua PUI Kota Sukabumi, KH Munandi Saleh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menganugerahi alharhum KH Ahmad Sanusi sebagai Pahlawan Nasional. Sebab diketahui, KH Ahmad Sanusi merupakan pendiri Persatuan Umat Islam (PUI).
"Tentunya diangkatnya beliau jadi Pahlawan Nasional ini sesuai harapan seluruh umat yang ada di Sukabumi. Rasa ucap syukur terima kasih terhadap Allah SWT, kepada pemerintah pusat dan masyarakat yang selalu mengharapkan, mendukung dan men-support beliau untuk segera diberikan anugerah pahlawan Nasional," ucapnya.
Munandi menyebut, pihaknya juga turut andil dalam pengusulan KH Ahmad Sanusi sebagai Pahlawan Nasional. Pihaknya telah mengusulkan sebanyak tiga kali kepada pemerintah pusat.
"Mulai penyiapan data, fakta dan narasi kepahlawanan KH Ahmad Sanusi. Alhamdallah tahun ini mendapat gelar pahlawan nasional. Tentunya ini sebagai kepedulian pemerintah terhadah tokoh-tokoh yang telah berjasa bagi bangsa, negara dan agama," tutupnya.
(orb/orb)