Mengenal Jenis Ular Hijau yang Berkeliaran di Permukiman Sumedang

Mengenal Jenis Ular Hijau yang Berkeliaran di Permukiman Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 08 Nov 2022 06:30 WIB
Andri Reginaldi (29) menunjukan salah satu jenis ular hijau, yakni ular hijau  ekor kelabu atau dengan nama latin Gonyosoma oxycephalum.
Andri Reginaldi (29) menunjukan salah satu jenis ular hijau, yakni ular hijau ekor kelabu. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Ular hijau menjadi salah satu ular yang dijadikan materi edukasi kepada warga oleh komunitas pecinta ular di Sumedang, yakni Komunitas Bangke Laut. Pasalnya, ular hijau cukup sering ditemui di lahan perkebunan atau pemukiman warga di Sumedang.

Pembina dari Komunitas Bangke Laut Andri Reginaldi (29) mengatakan, ada tiga jenis ular hijau di pulau Jawa yang memiliki ciri khas paling menonjol. Berikut jenisnya.

Ular Pucuk (Ahaetulla Prasina)

Andri memaparkan, ular jenis ini memiliki ciri khusus berwarna hijau dari ujung kepala hingga ujung ekor. Lalu memiliki badan sangat ramping dengan panjang maksimal sekitar 1 meter sampai 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andri menyebut, ular jenis ini memiliki bisa rendah (tidak menyebabkan kematian) sehingga tidak berbahaya. "Banyak masyarakat beranggapan ular pucuk ini berbisa tinggi, padahal ular ini tidak berbisa (atau rendah), kalau digigit pun paling hanya terasa sedikit gatal di area gigitan," ujarnya.

Andri menambahkan, masa hidup ular pucuk sekitar 2 tahun. Ular ini biasa hidup di atas pohon, semak-semak atau pohon bambu baik di lingkungan perkebunan atau pun pemukiman warga. "Sebab makanan ular jenis ini seperti burung kecil, cicak dan kadal," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ular Hijau Ekor Kelabu (Gonyosoma Oxycephalum)

Andri Reginaldi (29) menunjukan salah satu jenis ular hijau, yakni ular hijau  ekor kelabu atau dengan nama latin Gonyosoma oxycephalum.Andri Reginaldi (29) menunjukan salah satu jenis ular hijau, yakni ular hijau ekor kelabu atau dengan nama latin gonyosoma oxycephalum. Foto: Nur Azis/detikJabar

Andri menjelaskan, ular jenis ini memiliki ukuran badan lebih besar dari ular pucuk dengan bentuk kepala sedikit oval atau gepeng dengan panjang tubuh sekitar 1 meter sampai 1,5 meter.

Adapun ciri yang paling menonjol, sambung Andri, terletak pada bagian ekornya. Meski tubuhnya didominasi oleh warna hijau namun pada bagian ekornya ada batas jelas dengan warna abu atau keperakan yang menyelimutinya.

"Ciri khas dari ular hijau satu ini ada di bagian ekornya, ekornya ini seluruh diamaternya diselimuti oleh warna abu atau keperakan,"terangnya.

Andri menyebut, ciri khas lainnya yakni ular ini tidak berbisa dengan lidah berwarna biru. Usia ular ini bisa mencapai 5 tahun dan biasa hidup di atas pohon yang tinggi

"Ular jenis ini tidak berbisa, kalau gigit sama dengan ular pucuk paling sedikit gatal pada bagian gigitannya, jadi tidak berbahaya juga," terangnya.

Ular Bangkai Laut (Trimeresurus Albolabris)

Andri menjelaskan ular, jenis ini masuk ke dalam jenis ular keluarga viper. Ciri khas dari jenis ular ini, yakni meski tubuhnya didominasi warna hijau namun pada bagian ekornya terdapat garis berwarna merah di atasnya.

"Ular ini ciri khasnya ada garis merah di atas ekornya, jadi warna merahnya itu tidak menutupi semua ekornya tapi hanya berbentuk garis di atas ekornya," terangnya.

Andri menyebut, ular jenis inilah yang memiliki bisa cukup mematikan dengan kepala berbentuk oval. "Jadi ada dua resiko jika terkena gigitan ular jenis ini, kalau tidak meninggal dunia atau di area sekitar gigitan akan mengalami pembengkakan seperti terbakar lalu melepuh dan biasanya penanganannya kalau sudah membusuk seperti itu harus diamputasi," paparnya.

Andri menambahkan, ular bangkai laut terhitung berukuran pendek atau panjangnya sekitar 60 centimeter. Ukuran panjangnya inilah yang menjadi ciri pembeda lainnya dibandingkan dengan ular pucuk dan ular hijau ekor kelabu.

"Ular bangkai laut biasa hidup di atas pepohonan perkebunan, kaki gunung atau di dalam hutan, jadi mesti hati terhadap ular jenis ini," ujarnya.

Adapun kesamaan dari ketiga ular di atas adalah, sama-sama cukup agresif jika merasa terganggu. "Ciri kalau ketiga ular itu mau menyerang biasanya tubuhnya seperti hendak membentuk huruf S," ujarnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads