IDI Tasik: 3 Persen Populasi Penduduk Nasional Alami Kebutaan

IDI Tasik: 3 Persen Populasi Penduduk Nasional Alami Kebutaan

Deden Rahadian - detikJabar
Minggu, 06 Nov 2022 01:00 WIB
ilustrasi mata
Ilustrasi katarak (Foto: thinkstock)
Tasikmalaya -

Puluhan ribu warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami permasalahan dengan kesehatan mata. Selain mengalami kebutaan permanen, mayoritas warga terkendala penglihatan akibat katarak.

Penderita masalah kesehatan mata tercatat tiga persen dari populasi. Meski angka pasti masih dalam pemutakhiran, namun diperkirakan mencapai angka 45 ribu orang. Mayoritasnya alami gangguan kesehatan mata karena katarak.

"Jadi kalau secara Nasional angka kebutaan itu 3 persen dari populasi penduduk. Jadi gambaran kasarnya, kalau populasi 1,9 juta maka sekitar 45 ribuan alami gangguan penglihatan. Nah 80 persennya akibat katarak," ujar dr. Adi Widodo, Sekretaris Dua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (5/11/22).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai bentuk kepedulian kami pada persoalan kesehatan mata ini. Sekalian juga rangkaian hari ulang tahun Ikatan Dokter Indonesia, maka diadakan oprasi katarak gratis. Gratisnya sampai perawatan jalan. Jadi, sehari selepas operasi pasien akan menjalani kontrol. Satu bulan kemudian kontrol lagi. Pokoknya sampai sembuh pascaoperasi," lanjut Adi.

Adapun penyebab katarak bisa berbagai faktor. Di antaranya faktor usia, di mana rata-rata pengidap katarak adalah lanjut usia, karena memiliki penyakit penyerta seperti gula (diabetes), atau karena terlalu sering terkena sinar matahari dan debu.

ADVERTISEMENT

Salah seorang peserta bakti sosial operasi katarak, Endin mengaku mengalami kebutaan pada matanya yang sebelah kiri. Sementara mata kanannya masih bisa melihat sekalipun samar-samar. Dia merasa terbantu dengan program IDI oprasi katarak gratis.

"Karena penyakit mata ini saya jadi sudah sulit beraktivitas. Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah karena ada kegiatan ini. Mudah-mudahan operasinya berhasil semuanya sampai sembuh. Saya terimakasih sama dokter semoga saya bisa melihat lagi saya mau ibadah maksimal. Ini juga ke Mesjid diantar sama keluarga dan gak jelas," ucap Endin yang berasal dari Rajapolah.

(yum/yum)


Hide Ads