Potret Gubuk Reyot ART Rohimah yang Jauh dari Kata Layak

Potret Gubuk Reyot ART Rohimah yang Jauh dari Kata Layak

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 04 Nov 2022 15:31 WIB
Gubuk reyot yang ditinggali Rohimah, ART yang jadi korban penyiksaan majikan di Bandung Barat
Gubuk reyot yang ditinggali Rohimah, ART yang jadi korban penyiksaan majikan di Bandung Barat (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut - Rohimah, Asisten Rumah Tangga (ART) korban penyiksaan majikan di Bandung, kini sudah kembali ke kampung halamannya di Garut. Rohimah kini kembali memulai hidupnya yang sederhana, di gubuk reyot belakang rumah orang tua.

Rohimah untuk pertama kali kembali lagi ke kampung halamannya di Kampung Nangor, Desa Pangeureunan, Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, pada Rabu 2 November sore. Dia pulang diantar ambulans milik Pemda Garut.

Kepulangannya disambut para tetangga dan warga kampung setempat. Masyarakat di sana, sangat bersimpati dengan kejadian nahas yang dialami Rohimah.

Usai menjalani perawatan medis, Rohimah mengaku saat ini sudah mulai pulih kembali kondisi fisiknya. Dia sudah bisa berbincang dan bercengkrama dengan keluarga, meskipun masih tak beranjak dari tempat tidur.

"Alhamdulillah, udah agak mendingan. Tinggal ngilu-ngilunya saja," ucap Rohimah saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (4/11/2022).

Gubuk reyot yang ditinggali Rohimah, ART yang jadi korban penyiksaan majikan di Bandung BaratGubuk reyot yang ditinggali Rohimah, ART yang jadi korban penyiksaan majikan di Bandung Barat Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Rohimah untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya. Lokasinya, saling berdampingan dengan rumah Rohimah sendiri. Kondisi rumah milik orang tuanya, jauh lebih baik ketimbang rumah milik Rohimah. Sebab, rumah orang tua sudah diperbaiki melalui program rumah tidak layak huni (Rutilahu).

Tapi, kondisi yang berbanding terbalik, terjadi pada rumah Rohimah. Seperti dilihat detikJabar, rumah milik Rohimah sangat tidak layak ditempati. Rumah dibuat dari bilik bambu beratapkan genting yang sudah lapuk.

Terdapat beberapa rumah menganga juga di rumah panggung semi permanen tersebut. Beberapa di antaranya, ditambal menggunakan karung. Tapi, sebagian yang lain, dibiarkan begitu saja.

Sebab itu, tak jarang Rohimah kewalahan ketika hujan deras turun di wilayah rumahnya. Sebab, atap yang bocor membuat ruangan dalam rumahnya menjadi basah kuyup.

Hal serupa juga dirasakan oleh Abdul Majid (32), kakak Rohimah. Semenjak Rohimah pergi merantau ke Bandung, Majid lah yang menempati rumah tersebut. Majid dipercaya untuk menjaga rumah Rohimah.

"Ya kalau hujan berabe. Bocor di kamar, di mana-mana," kata Majid.

Majid mengatakan, sebenarnya rumah tersebut milik orang tua mereka. Namun, karena kedua orang tua sudah pindah ke depan, rumah tersebut kemudian diserahkan kepada Rohimah.

"Ya kondisinya seperti dilihat sendiri. Karena memang belum pernah diperbaiki sejak awal," pungkas Majid.

Sejumlah pejabat daerah yang berkunjung ke rumah Rohimah sendiri, tertegun ketika melihat kondisinya. Wabup Garut Helmi Budiman, yang sempat bertamu ke sana belum lama ini, menyebut jika rumah Rohimah kurang layak untuk ditempati.

"Kami sedang mengupayakan, mudah-mudahan bantuan pembangunan rumah dari Kementerian Sosial RI, bisa terealisasi," ucap Helmi kepada wartawan belum lama ini. (yum/yum)



Hide Ads