Hari Kesadaran Tsunami Sedunia atau World Tsunami Awareness Day diperingati setiap 5 November. Tahun ini, peringatan yang dijadikan momentum untuk selalu ingat dan waspada terhadap potensi bahaya tsunami ini jatuh pada hari Sabtu (5/11/2022).
Dikutip dari situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tsunami merupakan bencana yang relatif jarang terjadi tetapi memiliki dampak yang amat dahsyat. Dalam 100 tahun terakhir, 58 tsunami sudah merenggut 260.000 nyawa.
Indonesia pun merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana tsunami. Bahkan, tsunami Aceh atau disebut juga tsunami Samudra Hindia pada Desember 2004 menjadi musibah tsunami dengan jumlah korban terbanyak, yaitu 227.000 orang yang tersebar di 14 negara termasuk Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga pekan usai tsunami tersebut, komunitas internasional bertemu di Kobe, Jepang untuk merencanakan perjanjian global dalam pengurangan dampak bencana alam yang tertuang dalam Hyogo Framework for Action. Selain itu, mereka juga menciptakan sistem peringatan dan mitigasi tsunami Samudra Hindia.
Pada 22 Desember 2015, PBB melalui resolution 70/23 kemudian menetapkan 5 November sebagai Hari Kesadaran Tsunami Sedunia. Saat itu, mereka juga bekerjasama dengan kantor Pengurangan Risiko Bencana PBB untuk mengkoordinasikan peringatan bencana tsunami di dunia.
Komisi Oseanografi Antarpemerintah-UNESCO berusaha dan berkontribusi untuk melakukan pertemuan, lokakarya ilmiah latihan lokal, peluncuran publikasi, membuat video, dan pertemuan pers sebagai upaya merayakan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia.
Fakta Unik tentang Tsunami
Dilansir dari laman National Today, berikut lima fakta tentang tsunami yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Tsunami adalah bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, Tsunami adalah dua kata yang dijadikan satu, yaitu "tsu" yang berarti pelabuhan, dan "nami" yang berarti ombak. Sehingga, tsunami dapat juga diartikan sebagai ombak pelabuhan atau ombak yang mengarah ke pelabuhan. Kata tersebut dipilih dari kerentanan Jepang terhadap tsunami di sepanjang sejarahnya.
2. Tsunami terdiri atas beberapa gelombang
Tsunami biasanya menyerang tidak secara sekaligus, tetapi melalui berbagai gelombang ombak. Biasanya, gelombang pertama merupakan tsunami yang paling lemah. Gelombang-gelombang berikutnya kemudian menjadi semakin besar dan kuat.
3. Gelombang tsunami sangat panjang
Salah satu ciri-ciri awal terjadinya tsunami adalah surutnya air laut secara mendadak. Kemudian, tsunami terbentuk dan menyerang daratan. Ternyata, rentetan gelombang tsunami tersebut sangatlah panjang. Bahkan, dapat mencapai 100 km!
(tey/tey)