Ular Naga di Gunung Sanggabuana Karawang Miliki Mahkota

Ular Naga di Gunung Sanggabuana Karawang Miliki Mahkota

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 03 Nov 2022 09:12 WIB
Ular naga Jawa di Pegunungan Sanggabuana, Karawang.
Ular naga Jawa di Pegunungan Sanggabuana, Karawang. (Foto: dok. Sanggabuana Conservation Foundation)
Karawang -

Ular naga ditemukan oleh pegiat lingkungan hidup Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Karawang. Ular yang dianggap sebagai hewan mitologi itu telah dicari hampir setahun terakhir.

Namun, ular naga yang ditemukan itu tidak seperti yang digambarkan selama ini. Ular yang hidup di Pegunungan Sanggabuana Karawang ini berukuran kecil dan tak bisa menyemburkan api.

Kepala Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati SCF Deby Sugiri menjelaskan ular naga ini memiliki sisik yang lebih kasar dibanding ular pada umumnya. Lebih seperti sisik biawak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, barisan hemipenial di bagian dorsal berjajar rapi, mirip dengan tubuh naga dalam mitologi. Hemipenial di belakang kepala ular naga Jawa, pada beberapa individu terlihat sangat menonjol hingga seperti membentuk tanduk atau mahkota di bagian belakang kepalanya.

"Ular naga jawa ini mempunyai sisik yang lebih kasar dibanding ular pada umumnya, lebih mirip dengan sisik biawak. Ciri khas lainnya yang mirip dengan naga adalah adanya sisik atau duri menonjol yang disebut hemipenial di sepanjang punggung atau bagian dorsal," kata Deby, Rabu (2/10/2022).

ADVERTISEMENT

Deby menuturkan ular naga jawa sendiri masuk dalam kategori ular yang tidak berbisa dan cenderung mudah stress.

"Kalau di dalam literatur ular naga jawa ini masuk dalam jenis ular dataran tinggi, tapi pada saat ditemukan di Curug Cikoleangkak berada di ketinggian sekitar 565 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan ini masih di dataran menengah," kata dia.

Seperti diketahui, ular naga jawa adalah ular jenis kecil pemakan ikan dan katak atau kodok. Biasanya ular ini dapat ditemui di dataran tinggi 1.000 mdpl.

"Ular naga jawa juga merupakan satwa yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Jika iklim atau agroklimat berubah maka ular naga jawa ini akan gampang stress dan mati," ungkapnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads