Belasan satwa langka di Pegunungan Sanggabuana dilepasliarkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, di Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana, Kabupaten Karawang.
Maruli menuturkan, pelepasliaran ini merupakan bukti keseriusan TNI dalam melestarikan lingkungan, terutama di wilayah yang dijadikan lokasi latihan tempur.
"Hari ini kita punya dua individu Elang Ular Bido, yang dievakuasi dari masyarakat hasil rehabilitasi dari pusat Konservasi Elang Kamojang," ujar Maruli, kepada awak media usai pelepasliaran satwa liar si Menlatpur Kostrad Sanggabuana, Selasa (18/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dua individu elang ular bido atau spilornis cheela, Kasad juga melepasliarkan 11 landak Jawa, satu musang pandan, dan kijang. "Ada belasan landak Jawa, musang, kijang atau kancil, semuanya kita lepasliarkan setelah melalui proses rehabilitasi dan habituasi," jelasnya.
![]() |
"Semua hewan ini, asalnya diserahkan oleh masyarakat, setelah berbagai edukasi yang kita lakukan. Jadi ini perlu digaris bawahi, kita harus lestarikan lingkungan, tapi masyarakat di sekitar juga harus disejahterakan," lanjutnya.
Sehingga, kata Maruli, proses menjaga ekosistem lingkungan juga akan lebih tertata.
"Kuncinya adalah menjaga kesadaran masyarakat, berupaya menyejahterakan masyarakat, supaya masyarakat juga tidak liar terhadap hutan. Proses melestarikan lingkungan akan lebih tertata," imbuhnya.
Berkaca dari berbagai upaya yang telah dilakukan, Maruli juga mengingikan agar Sanggabuana menjadi hutan lindung, mengingat daya dukung dari segi eko sistem, dan keanekaragaman hayati sangat memenuhi standar kawasan konservasi.
"Oleh karena hal ini, kita juga ingin Sanggabuana ini menjadi hutan lindung, semoga Menteri Kehutanan nanti bisa mengupayakan juga. Utamanya di tempat-tempat kita latihan seharusnya jadi hutan lindung," pungkasnya.
(orb/orb)