Layanan Vaksinasi COVID-19 di Kota Sukabumi Disetop Sementara

Layanan Vaksinasi COVID-19 di Kota Sukabumi Disetop Sementara

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 31 Okt 2022 21:00 WIB
Hand in blue medical gloves holding a vaccine vial with Covid 19 Vaccine Booster text, for Coronavirus booster shot.
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/SilverV).
Sukabumi -

Pemerintah Kota Sukabumi melaporkan stok vaksin COVID-19 telah habis. Pemkot Sukabumi masih menunggu distribusi vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI.

"Untuk saat ini sedang kosong kak. Nanti akan kami infokan kalau sudah tersedia kembali. Terima kasih," kata call center Dinas Kesehatan Kota Sukabumi saat menjawab pertanyaan terkait lokasi vaksinasi booster.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana membenarkan terkait kekosongan stok vaksin Corona. Dia mengatakan, stok vaksin sudah habis sejak awal Oktober 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semenjak awal Oktober itu sudah mulai kosong. Kondisi vaksin ini ternyata tidak hanya di Sukabumi, tapi di seluruh Indonesia kosong," kata Wahyu saat ditemui detikJabar di kantornya, Senin (31/10/2022).

Dia mengatakan terakhir membuka layanan vaksinasi pada 12 Oktober lalu. Itupun menggunakan vaksin yang hampir mendekati masa kedaluwarsa (expired date).

"Terakhir kita memberi vaksin itu 12 Oktober, setelah itu kita sudah tidak punya vaksin dan tidak ada lagi kiriman dari pusat. Dan di kami juga sudah memasuki masa expired itu waktu tanggal 12, sudah kita habiskan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pelayanan pemberian vaksin ini akan dihentikan hingga Pemkot Sukabumi mendapatkan stok vaksin Pfizer dari Kementerian Kesehatan. Dia menjelaskan, kekosongan vaksin itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya karena masa kedaluwarsa hingga sudah didistribusikan ke berbagai wilayah.

"Iya sementara (layanan vaksinasi disetop). Kalau kekosongan itu dari Kementeriannya tidak ada stok. Jadi mungkin karena sudah habis atau masa expired-nya habis, sudah didistribusikan ke seluruh wilayah termasuk di kami," tuturnya.

Di Kota Sukabumi sendiri, kebutuhan akan vaksin Corona masih besar. Pasalnya, Pemkot Sukabumi tidak lagi membatasi pelayanan pemberian vaksin bagi warga.

"Sebetulnya untuk kondisi Kota Sukabumi secara capaian sudah aman ya, di atas 90 persen dosis 3 nya dan dosis 4 untuk nakes masih ada sekitar 30 persen yang belum divaksinasi. Kalau dibutuhkan kita masih membutuhkan vaksin karena banyak yang belum mendapatkan baik warga kabupaten atau kota Sukabumi yang memang kita layani," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, Kementerian Kesehatan baru akan menyebarkan vaksin jenis Pfizer ke seluruh Indonesia pada bulan depan. "Kita kemungkinan di bulan November akan kebagian untuk vaksin booster, dosis 2 dan dosis 4 untuknakesSukabumi," tutupnya.

Warga Diimbau Waspada

Di tengah habisnya stok vaksin warga diimbau untuk waspada terkait virus COVID-19 subvarian XBB yang sudah terdeteksi di Indonesia. Warga diminta untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan.

"Kementerian Kesehatan sudah menginformasikan pada kita tentang varian baru Omicron, tapi dengan subvarian XBB. Yang ada di Indonesia baru dilaporkan 4 kasus," kata Wahyu Handriana.

Dia mengatakan seluruh mutasi virus COVID-19 perlu diwaspadai. Pasalnya, karakteristik virus tersebut bermutasi dengan sifat yang lebih parah dari varian sebelumnya. Oleh sebab itu, hingga saat ini World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia belum mencabut status pandemi.

"Semua varian perlu diwaspadai ya, karena variannya omicron itu bisa bermutasi, selama ini kan XBB itu mutasinya di luar negeri. Kita tidak berharap varian-varian yang ada di Indonesia itu bermutasi," ujarnya.

Di Kota Sukabumi terdapat kasus aktif 16 orang. Wahyu menjelaskan sampel mereka dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta untuk mengetahui jenis varian yang dialami para pasien.

"Untuk Kota Sukabumi sendiri kita belum ada datanya tapi kita selalu kalau ada kasus kirimkan sampel ke balitbangkes. Jadi apakah di kita terkait atau tidak (varian XBB) sampai saat ini belum ada respons dari sana berarti kita masih varian lama antara alfa, beta dan omicron," ungkapnya.

Dia menjelaskan, satu-satunya upaya untuk menghindari COVID-19 subvarian XBB hanya dari vaksinasi. Sayangnya, di Kota Sukabumi stok vaksin Corona sudah habis dan menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads