Kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak muncul di Kota Tasikmalaya. Seorang anak laki-laki usia 11 bulan, warga Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Senin (31/10/2022).
"Seorang anak usia 11 bulan warga Cipedes meninggal dunia akibat acute kidney injury (gagal ginjal akut), statusnya probable," kata Uus.
Dia menjelaskan korban meninggal dunia pada Sabtu (29/10/2022). Saat itu awalnya korban mengalami demam tinggi dan dibawa oleh orang tuanya ke Puskesmas setempat pada Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun karena gejalanya mengarah kepada kasus gagal ginjal akut, keesokan harinya tim Puskesmas mendatangi rumah korban. Kemudian korban dirujuk ke RSUD dr Soekardjo," kata Uus.
Dia mengatakan gejala spesifik yang terjadi pada korban adalah korban tidak berkemih selama 2 hari. Pihak Dinas Kesehatan kemudian merencanakan untuk merujuk korban ke RS Hasan Sadikin Bandung, namun sempat ada penolakan dari orang tua korban.
Baru setelah diberi penjelasan, keluarga korban bersedia dirujuk ke RSHS, tapi sayang korban semakin kritis dan meninggal dunia. "Kami sempat hendak membawa korban ke RSHS, tapi korban meninggal dunia. Setelah kejadian itu kami melakukan rapat tim medis, merujuk kepada hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik dan lainnya akhirnya disimpulkan anak ini probable gagal ginjal akut," kata Uus.
Uus mengaku dirinya langsung memimpin tim untuk melakukan penyelidikan atas kejadian kasus ini. Salah satu kesimpulannya adalah kejadian ini tidak bisa diasumsikan karena pemakaian obat sirup. Karena setelah diperiksa korban mengkonsumsi obat-obatan yang telah dinyatakan aman oleh Kemenkes.
"Memang korban mengkonsumsi obat, tapi setelah diperiksa obat yang dikonsumsinya merupakan obat yang dinyatakan aman oleh Kemenkes. Sehingga kasus gagal ginjal akut ini tidak hanya dari obat saja, ada faktor lain," kata Uus.
Atas kejadian tersebut Uus mengimbau agar para orang tua lebih waspada, ketika anaknya demam apalagi disertai gangguan berkemih. "Harus waspada kalau anak demam, apalagi kalau ada gangguan berkemih, tidak pipis. Itu harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan, jangan ragu, jangan memberi obat sendiri," kata Uus.
Sementara itu terkait kesiapan pihak RSUD dr Soekardjo sendiri terhadap potensi kemunculan kasus tersebut, Uus mengatakan pihaknya secara umum sepanjang masyarakat pro aktif memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan.
Namun diakuinya ada satu alat kesehatan yang belum dimiliki oleh RSUD dr Soekardjo untuk kebutuhan pemeriksaan penyakit ini, yaitu alat pemeriksa D-Dimer.
"RSUD belum punya alat itu, tapi ada salah satu rumah sakit swasta yang tersedia. Ya mudah-mudahan jangan ada lagi kasus gagal ginjal akut di Tasikmalaya," kata Uus.
(mso/mso)