Penuh Risiko! Warga Tanam Padi di Atas Endapan Sungai Cimanuk Baru

Penuh Risiko! Warga Tanam Padi di Atas Endapan Sungai Cimanuk Baru

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Selasa, 01 Nov 2022 04:00 WIB
Sawah d iatas tanah sedimentasi sungai Cimanuk Baru Indramayu
Sawah di atas tanah sedimentasi sungai Cimanuk Baru Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indaramayu -

Sungai Cimanuk Baru di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu mengalami penyempitan yang cukup parah karena sedimentasi. Walau demikian, lahan yang muncul karena endapan lumpur itu digunakan warga untuk bercocok tanam.

Seperti dilakukan Mukamad (76) membuka lahan baru untuk persawahan di desa Terusan, Kecamatan Sindang, Indramayu. Ia memanfaatkan sedimentasi sungai untuk bercocok tanam padi.

Mukamad mulai bercocok tanam di lahan sedimentasi sekitar tiga tahun yang lalu. Ketika itu, ia membersihkan rumput liar di atas Sungai Cimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2 bulan membersihkan rumput liar di sungai ini. Saya lakukan di sela-sela waktu setelah narik becak. Luas sawah itu sekitar 50 bata (1 bata = 14 m²)" kata Mukamad saat ditemui detikJabar, Senin(31/10/2022).

Selama memanfaatkan lahan sedimentasi sungai, Mukamad mengaku sudah menuai hasil. Meski, sawahnya rentan dilibas air sungai. Namun, sekali panen, Mukamad bisa memanen 4 kwintalan gabah padi.

ADVERTISEMENT

"Ya sering dilibas air sungai, akibat nya tanaman rusak. Tapi kalau bisa dipanen kadang bisa mencapai 11 karung gabah," kata Mukamad.

Sawah d iatas tanah sedimentasi sungai Cimanuk Baru IndramayuSawah d iatas tanah sedimentasi sungai Cimanuk Baru Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Meski risiko bercocok tanam di atas Sedimentasi cukup tinggi. Namun, Mukamad menganggap wajar. Sebab, baginya, bercocok tanam padi untuk menambah penghasilan untuk biaya hidup.

"Kalau dilibas air, ruginya cukup besar, karena sudah mengeluarkan biaya untuk bibit, pupuk dan operasionalnya. Tapi ya wajar namanya juga di atas sungai," lanjut Mukamad.

Mukamad menjelaskan, lebar sungai Cimanuk Baru ini berkisar 60 sampai 70 meter. Namun, akibat sedimentasi, lebar sungai hanya sekitar 10 sampai 15 meter.

Kondisi tersebut diketahui Mukamad sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Terbukti, sepanjang sungai banyak ditumbuhi rumput liar yang tinggi. Dan kondisi sungai terlihat menyempit.

"Yang mengalami sedimentasi dari desa Terusan sampai desa Penganjang. Memang tidak membahayakan, tapi kalau debit sungai tinggi, kadang limpas ke permukiman warga," katanya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads