Kabupaten Indramayu yang berada di pesisir Utara Jawa sangat melekat dengan nelayan. Kapal atau perahu yang menjadi sarana mencari ikan juga jadi ciri khas yang melekat.
Sejarah panjang peradaban di Indramayu juga mempengaruhi bentuk perahu tradisional. Perubahan itu dipengaruhi faktor kebutuhan masyarakat setempat.
Diperkirakan, perahu di Indramayu mulai digunakan pada masa akhir kerajaan Majapahit. Terutama oleh keturunan Jaka Tarub yang pernah ada di Indramayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti perahu jenis Konthing yang melekat dalam sejarah Raden Wirapermoda, keturunan Jaka Tarub di Indramayu. Ia membuat perahu dari bahan kayu gorda merah dengan layar dari selendang gombal sinangling," kata pegiat perahu tradisional Indramayu, Darmin, Sabtu (29/10/2022).
Berbagai jenis perahu di Indramayu mengalami perubahan bentuk. Hal itu disebabkan adanya aktifitas atau eksperimen dari para nelayan yang mengubah bentuk perahu sesuai kebutuhan.
"Perubahan jenis perahu awalnya hanya penyesuaian kebutuhan melaut. Sehingga banyak eksperimen nelayan dan menghasilkan jenis jenis perahu," lanjut Darmin.
Selain jenis perahu Konthing atau Sekonthing. Indramayu juga memiliki banyak jenis perahu tradisional lainnya. Seperti perahu kolek, cengkok, dan perahu tembon.
"Di tahun 1970-an generasi jenis perahu kolek, cengkok, dan perahu tembon," ujar Darmin.
![]() |
Bentuk dan Fungsi Perahu Tradisional Khas Indramayu
Darmin mengaku telah melakukan riset dan pencarian data jenis perahu tradisional Indramayu. Berikut ringkasan hasil riset Darmin yang dirangkum detikJabar:
1. Perahu Sekonthing (Konthing)
Perahu legendaris Indramayu ini memiliki bentuk badan perahu cenderung datar. Bagian belakang dan depan terdapat linggi perahu (serang) yang berbentuk ada gelungan. Perahu dilengkapi satu layar dengan 3 dayung di sisi kanan dan kirinya.
Panjang perahu ini sekitar 7 sampai 9 meter. Dengan dilengkapi alat navigasi (kemodi). Perahu legendaris ini digunakan sebagai moda transportasi di perairan muara dan lautan.
2. Perahu Jegong
Bentuk perahu Jegong lebih meruncing ke belakang dengan bagian depan dan belakang perahu terdapat serang (linggi perahu) yang berbentuk papak (datar vertikal).
Perahu ukuran sekitar 3-5 meter ini dilengkapi satu layar dan alat navigasi (kemodi). Perahu ini selain sebagai moda transportasi juga digunakan nelayan untuk mencari ikan di tepi pantai.
3. Perahu Dorit
Bentuk badan perahu cenderung datar dengan bagian depan dan belakang terdapat serang (linggi perahu) bengkok meruncing.
Perahu Dorit lebih cepat dengan 2 layar di bagian tengah dan depan. Umumnya, Dorit dibuat dengan ukuran 7 sampai 9 meter. Dulu, perahu Dorit digunakan nelayan dengan alat tangkap jala, payang, pancing dan jaring.
4. Perahu Soto
Bentuknya mirip perahu sope dengan bagian depan dan belakang pada linggi perahu lebih miring 15 derajat keluar.
Perahu ukuran 7 sampai 9 meter ini menggunakan tenaga angin dengan dilengkapi 2 layar di tengah dan depan. Fungsinya digunakan oleh nelayan dengan alat tangkap jala, payang, pancing, dan jaring dan anco.