37 Warga Garut Tewas di Pertempuran Kubang

Lorong Waktu

37 Warga Garut Tewas di Pertempuran Kubang

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 31 Okt 2022 06:00 WIB
Tugu Pertempuran Kubang di Garut
Tugu Pertempuran Kubang di Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Pertempuran Kubang menjadi salah satu sejarah yang paling dikenang oleh warga Garut. Dalam pertempuran itu, pemuda terbaik Garut tahun 45-an gugur dengan gagah perkasa.

Pertempuran Kubang, merupakan sebuah pertarungan antara masyarakat Garut, khususnya Tarogong, dengan pasukan tentara Jepang.

Kisah heroik itu, terjadi setelah Indonesia merdeka. Tepatnya berlangsung di bulan Oktober, 1945. Sejarawan Garut, Warjita menceritakan kisahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu, dipicu saat warga pribumi melumpuhkan 60 pasukan tentara Jepang, yang berjaga di Pabrik Tenun Garut (PTG) atau yang saat masa penjajahan Jepang bernama Shuko Kusho. Terletak di kawasan Guntur saat ini.

Saat itu, kabar kemerdekaan Indonesia yang sudah sampai ke telinga, membuat para pejuang bertekad mengusir para penjajah. Salah satu titik keramaian tentara Jepang kala itu, berada di pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ketika Indonesia dijajah Jepang, kan dikuasai oleh tentara Jepang, PTG itu. Ketika Indonesia merdeka, oleh pejuang diambil alih PTG itu," kata Warjita.

Dikisahkan dalam sejarah, kabarnya tentara Jepang saat itu sudah menyerah. Mereka dilaporkan bahkan sudah menyerahkan senjata kepada pribumi.

Monumen Pertempuran Kubang di GarutMonumen Pertempuran Kubang di Garut Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Tapi sayang sekali. Kekesalan para pejuang yang memuncak membuat mereka membabat para tentara Jepang. Total, dikabarkan ada 60 tentara Jepang yang tewas dibantai.

"Nah kemudian, dari situ timbul semacam misi pembalasan dari tentara Jepang. Mereka ingin melancarkan balas dendam, kepada masyarakat Garut," ungkap Warjita.

Pembantaian itu berlangsung pada tanggal 10 Oktober. Setelah itu, kabarnya tersiar ke mana-mana. Dua hari setelahnya, korps pasukan tentara Jepang yang bermarkas di Ujung Berung, Bandung, mengerahkan pasukan mereka untuk melancarkan misi balas dendam.

Warjita menjelaskan, kabar itu sampai di telinga para pemuda Garut, yang langsung bersiap melakukan pengadangan. Tanggal 12 Oktober, pertempuran tak terelakan.

Sekitar seratusan warga sipil berusia di antara 20-40 tahunan, bersiap mengepung pasukan Jepang di kawasan Lembah Kubang, yang saat ini dikenal dengan nama kawasan Tanjung, Tarogong.

Pertempuran kemudian terjadi di sana. Namun sayang, banyak pejuang yang gugur dalam pertempuran itu. Sebab, selain mengerahkan pasukan yang lebih banyak, Jepang juga meluncurkan peralatan canggih mereka saat itu, salah satunya tank baja.

Kendati demikian perlawanan tetap diberikan. Dengan hanya bermodal bambu runcing dan golok, para pemuda menyulitkan pergerakan Jepang, meskipun akhirnya banyak yang gugur di Medan laga.

"Ada 37 orang yang gugur dari kita. Pertempuran saat itu berlangsung ba'da Jumat," pungkas Warjita.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads