Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kembali bertemu dengan suaminya, Dedi Mulyadi. Pertemuan keduanya terjadi dalam sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama Purwakarta, Kamis (27/10/2022).
Gugatan cerai ini dilayangkan Anne kepada Dedi Mulyadi. Sidang pun sudah berjalan beberapa kali, tapi baru kali ini Dedi hadir.
Anne tiba lebih dulu di ruangan mediasi. Tak lama berselang datang Dedi. Dedi langsung menyodorkan tangan kepada Anne tanda mengajak bersalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anne yang saat itu sedang sibuk dengan ponselnya langsung menyambut dan bersalaman dengan sang suami. Saat momen ini terjadi, awak media masih diperbolehkan ada di lokasi.
Setelah itu, awak media diminta keluar karena agenda sidang bersifat tertutup. Agenda sidang kali ini masih berupa mediasi yang ditengahi hakim mediator.
Setelah mediasi selesai, Anne keluar dari Pengadilan Agama Purwakarta. Ia sempat menemui awak media yang sudah menunggunya di pintu keluar dan menyapa mereka.
Anne langsung diminta tanggapannya soal Dedi Mulyadi yang hadir dalam agenda sidang kali ini. Sebab dalam agenda sebelum-sebelumnya Dedi Mulyadi tidak pernah hadir.
Harapan besar langsung diungkapkan Anne. Ia berharap kehadiran Dedi bisa membuat proses gugatan cerainya segera tuntas.
"Ya mudah-mudahan bisa mempercepat proses lah," ujar Anne.
Mantan Mojang Purwakarta itu pun sempat menjawab sejumlah pertanyaan wartawan. Alasan menggugat cerai Dedi Mulyadi pun sempat diutarakan meski tidak secara gamblang.
Ia menyebut ada peraturan perundang-undangan, hak sebagai seorang istri, hingga syariat Agama yang dipertimbangkan untuk menggugat cerai. Saat wartawan bertanya soal pelanggaran syariat agama yang dilakukan Dedi, Anne menjawab meski tidak secara spesifik.
"Ya jelas lah. Kalau tidak melanggar saya tidak akan berani melangkah menggugat," tegas Anne.
Di akhir sesi wawancara, Anne ditanya soal kapan terakhir bertemu dengan Dedi. Ia sempat berusaha mengingat-ngingat dan menghitung.
"Dari bulan Mei ya betul, ya hampir mau lima bulan lah," ungkap Anne.
Dipanggil 'Teh' dan naik angkot. Simak di halaman selanjutnya.
"(Dipanggil) Teteh Anne ya? Bisa aja, itu mah heureuy (bercanda). Nanti orang jadi bingung manggil teteh, neng," pungkas Anne.
Anne kemudian masuk ke dalam mobilnya dan langsung meninggalkan lokasi. Tak lama setelah Anne pergi, Dedi keluar dan langsung menemui awak media. Saat langsung dicecar pertanyaan wartawan, Dedi menjawa sambil tersenyum.
"Ya nggak gimana-gimana, biasa-biasa aja kan," ucap Dedi.
Ia lalu bercerita soal dirinya yang 15 tahun menjabat sebagai pemimpin di Purwakarta, masing-masing 5 tahun sebagai Wakil Bupati dan 10 tahun sebagai Bupati. Selama kurun waktu itu, ia tidak pernah menggugat cerai Anne.
"Tapi begitu saya tidak jadi Bupati, istri saya jadi Bupati, saya digugat cerai," tutur Dedi.
Kader Partai Golkar itu pun sempat berjalan cepat meninggalkan wartawan sambil tersenyum. Tapi ia kembali berjalan pelan dan menjawab pertanyaan wartawan.
Di akhir perbincangannya dengan wartawan, Dedi kemudian meninggalkan lokasi menggunakan angkot berwarna merah. "Naik angkot dong," cetus Dedi.