Longsor di Sukabumi, 5 Rumah Warga Nyaris Ambruk

Longsor di Sukabumi, 5 Rumah Warga Nyaris Ambruk

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 25 Okt 2022 18:00 WIB
Longsor di Sukabumi.
Longsor di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebanyak lima rumah warga terancam ambruk pascalongsor yang terjadi pada Senin (24/10) kemarin. Akibat kejadian ini tiga orang meninggal dunia dan dua rumah rusak berat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra mengatakan, tim SAR telah bergerak cepat dalam penanganan bencana tersebut. Di hari kedua pascakejadian, pihaknya berfokus dalam evakuasi material longsoran yang menutup akses jalan penghubung kecamatan.

"Hari ini mulai dari pagi kita melaksanakan evakuasi terhadap material longsoran. Insyaallah mungkin kalau cuaca sampai sore ini bagus, bisa selesai artinya akses untuk kendaraan roda empat bisa terbuka," kata Wawan kepada awak media di lokasi, Selasa (25/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, data assessment sementara menunjukkan ada tiga warga yang tertimbun dan meninggal dunia, kemudian dua unit rumah rusak berat dan lima rumah terancam longsor.

"Yang terancam rumah di atas karena kalau cuaca hujan terus menerus juga dikhawatirkan yang atas ada longsoran susulan. Ada lima hitungan kita, tapi kita juga melakukan assessment lagi apakah disekitarnya juga menjadi terancam atau tidak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, rumah yang kosong tersebut dikosongkan sementara. Warga mengungsi di keluarga terdekatnya.

Terkait penyebab longsor, Wawan menjelaskan, masih didalami oleh pihak kepolisian. "Hari ini beserta Forkopimcam itu ranahnya apakah ada kelalaian ataupun itu masih didalami rekan kita dari unsur polisi. Yang mengungsi lima kepala keluarga," tuturnya.

Sekda Minta Ada Kajian Teknis

Sekretaris Daerah Ade Suryaman melakukan tinjauan lokasi longsor di Caringin. Dia meminta agar BPBD melakukan kajian teknis dan menegur Kepala Desa untuk lebih memperhatikan pembangunan warganya.

"Tadi saya sudah bicarakan sama Pak Kalak BPBD, kita mungkin ada kajian teknis karena khawatir yang di atas kalau posisinya begini bisa terulang. Oleh karena itu nanti kita akan minta kajian teknis dari Dinas PU atau Dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman) sehingga penanganan kita berjalan dengan lancar," kata Ade.

Kemudian, Ade juga meminta agar Kepala Desa memperingatkan warganya saat membangun rumah atau tempat tinggal. Terlebih jika lokasi itu rawan bencana alam.

"Ke depannya mungkin lokasi-lokasi yang terancam ini juga harus diperingatkan, Pak Kade
es diberikan sosialisasi sehingga mereka diusahakan kalau yang membuat rumah nanti lihat dulu lokasinya, jangan sampai dibangun ternyata ada masalah di akhirnya," ucapnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads