Sebuah produk camilan unik berhasil dibuat oleh warga Kabupaten Purwakarta. Mereka mengolah kulit ikan menjadi kripik renyah yang gurih.
Mereka adalah Sendy Akhmad Nugra dan tiga rekannya, yakni Masani, Fajar Kurnia Rahma dan Prima Sukmana Resma. Menggunakan limbah kulit ikan mereka mengolahnya menjadi camilan yang renyah dan gurih.
"Saya mulai menggeluti memanfaatkan kulit ikan sejak tahun 2015, kemudian pada tahun 2020 mengajak ketiga rekannya yang memiliki bidang usaha yang sama untuk mengembangkan keripik kulit ikan patin ini," ujar Sendy sambil memperlihatkan proses produksinya yang berada di Perumahan Bukit Mutiara Regenci Blok E, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Selasa (25/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sendy menyebutkan ide untuk membuat keripik kulit ikan patin tersebut muncul ketika dirinya melihat ikan-ikan hanya diambil dagingnya saja. Sedangkan kulitnya dikupas dan dipisahkan ada juga yang membuang secara sia-sia. Sendy pun memilih kulit ikan patin karena cocok untuk dijadikan keripik yang memiliki tekstur sesuai untuk dijadikan keripik.
"Ketika melihat kulit ikan patin yang tidak dimanfaatkan secara baik, padahal kita tahu bahwa kandungan protein pada kulit ikan cukup tinggi, ditambah kami mendorong program pemerintah 'Gemarikan'. Maka saya memutuskan untuk membeli kulit ikan patin tersebut dan mengolahnya menjadi cemilan." ungkapnya.
Dilihat detikjabar, proses pembuatan keripik ikan patin ini cukup sederhana dimana kulit ikan patin dicuci berulang kali sampai benar-benar bersih untuk kemudian dibumbui hingga merata lalu digoreng.
"Awalnya hanya bisa memproduksi perbulan hanya sebanyak 1.000 pouch (pcs), sekarang meningkatkan menjadi 10.000 pouch perbulan," katanya.
Satu kantong kulit ikan seberat 50 gram ini, bukan hanya dijual sendiri melainkan pihaknya membuka joint partner (reseller) yang saat ini sudah menyebar hingga wilayah Jawa Barat serta Bali.
"Kami membuka kesempatan bagi yang ingin mulai berwirausaha dengan menjadi reseller, tentunya ada harga khusus. Kulit ini cocok menjadi cemilan ataupun teman nasi dan awet selama satu tahun," jelasnya.
Nama produk itu dinamakan Fishki. Produk-produk Fishki sudah didukung sertifikasi seperti sertifikat halal, sertifikat kelayakan dan pengolahan dan juga izin usaha. Berada di bawah naungan PT Sentosa Shiwu Internasional, saat ini Fishki sedang menjajaki pasar internasional seperti Malaysia, Panama, Norwegia dan Australia.
"Kita mencoba menjajkan Fishki ini ke pasar internasional dan sudah mengirimkan sampel ke empat negara. Keripik kulit ikan ini memiliki beragam tiga varian rasa seperti original, hot spicy dan salted egg," sebutnya.
Sendy menambahkan, selain memproduksi keripik kulit ikan patin, Fishki juga membuat produk cemilan lain yakni keripik singkong, keripik kentang, keripik talas, simping dan keripik pisang.
(mso/mso)