Ridwan Kamil Laporkan Kasus Gagal Ginjal di Jabar ke Menkes

Ridwan Kamil Laporkan Kasus Gagal Ginjal di Jabar ke Menkes

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 25 Okt 2022 15:06 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJaar)
Bandung -

Gubernur Ridwan Kamil mengaku sudah menghadap ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk melaporkan kasus gagal ginjal misterius akut yang terjadi di Jawa Barat. Untuk saat ini, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa temuan kasus itu masih diteliti sumber utamanya.

"Kemarin malam saya ketemu Pak Menkes, jadi terus sedang dikaji sumber utamanya," kata Kang Emil, sapaan akrabnya saat ditemui wartawan usai acara konferensi parlemen negara OKI di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Selasa (25/10/2022).

Kang Emil menyebut, meski belum ditemukan sumber masalah utamanya, namun duggan gagal ginjal akut itu terjadi akibat sirop anak makin menguat. Sebab menurutnya, mayoritas kasus penyakit misterius itu menyerang anak-anak dan telah menyebabkan 143 kasus kematian di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saya menunggu informasi ilmiah dari Pak Menteri, sepakat tadi malam supaya nanti apa yang disampaikannya sama. Jadi saya kan hanya kepala daerah, teknisnya lebih ke membuat gugus tugas untuk merespons itu, mengedukasi, nyiapin obat, memastikan korban tidak bertambah," ungkapnya.

"Tapi karena-karena apanya, saya belum bisa menyampaikan," ucapnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Kang Emil menyebut, fasilitas kesehatan di Jabar saat ini masih aman terhadap penyakit gagal ginjal akut misterius itu. Namun untuk lebih detailnya, ia belum bisa menyampaikan karena memang kasus ini belum banyak dipahami oleh pemerintah daerah.

"Faskes di Jabar aman itu mah. Jadi ini ada suatu hal baru yang belum kita pahami, tidak ada hubungan dengan faskes," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merawat 12 pasien gagal ginjal akut misterius. Ke-12 pasien ini berasal dari sejumlah daerah di Jabar. Rata-rata umur pasien di bawah enam tahun dan ada juga yang ditemukan berumur 13 tahun.

"Sampai saat ini total ada 12 orang, dirawat 3 orang dan ICU 1, 1 orang sudah membaik," kata Kepala Divisi Nefrologi KSM IKA Prof. Dr. Dany Hilmanto, dr., Sp.A(K) di RSHS Bandung, Rabu (19/10/2022).

Dany mengungkapkan, gangguan ginjal itu ada dua yakni gangguan ginjal kronik dan gangguan ginjal akut. Gangguan ginjal akut terjadi apabila terjadi penurunan fungsi ginjal secara mendadak dan umumnya ditandai dengan pengurangan air kencing dan peningkatan kadar kreatinin pada darah.

"Pasien-pasien yang dirawat di ICU itu rata-rata akhirnya jatuh ke dalam gangguan ginjal akut, tapi penyebabnya misalnya dari infeksi ada seorang bayi yang menderita sepsis, kemudian buang air kecilnya kurang ini pasti penyebabnya dari infeksi atau dari obat. Obat-obat tertentu dapat mengakibatkan gangguan ginjal akut," ungkapnya.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads