Jejak Pembunuh Anak Perempuan Cimahi Sempat Terekam di Google Maps

Jejak Pembunuh Anak Perempuan Cimahi Sempat Terekam di Google Maps

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 25 Okt 2022 15:03 WIB
Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, pelaku pembunuhan anak di Cimahi
Pembunuh anak perempuan di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical (22), pembunuh anak perempuan di Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ternyata berprofesi sebagai 'pak ogah' alias pengatur lalu lintas liar di persimpangan jalan.

Pria warga Gang Saluyu VI, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung menjadi 'pak ogah' di Jalan Amir Machmud, di depan Simpang Jalan Karangsari perbatasan antara Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Hal itu terbukti dari penampakan sosok yang identik dengan Ical di aplikasi peta online Google Maps yang diambil pada Juli 2022 lalu. Dalam citra yang ditampilkan, sosok Ical berdiri di tengah persimpangan Jalan Sukasari atau tepatnya di Jalan Amir Machmud.

Ciri yang menyatakan kemiripan antara sosok Ical dengan pria di Google Maps itu adalah tato batik di lengan kiri dan kanan, tinggi badan kurang lebih 160 sentimeter. Kedua ciri itu persis dengan profil pelaku seperti yang diungkap kepolisian.

"Kalau melihat dari gambarnya iya itu dia (pelaku Ical)," kata sumber di Satreskrim Polres Cimahi.

Di Google Maps dengan data terbarukan tiga bulan lalu, Ical yang sedang berdinas menjadi 'pak ogah' memakai jaket berwarna putih corak merah muda, celana jeans hitam, serta mengenakan topi dan sandal jepit.

Ical sendiri dipastikan memang merupakan 'pak ogah' di lokasi tersebut. Hal itu berdasarkan keterangan Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan yang mengatakan pelaku berprofesi sebagai tukang parkir di depan sebuah hotel di perbatasan Cimahi dan Kota Bandung

"Dia bekerja sehari-hari sebagai tukang parkir. Makanya kita juga periksa teman-temannya yang kebanyakan tukang parkir dan sempat mabuk bersama-sama," ujar Imron.

Sementara berdasarkan kesaksian warga sekitar lokasi Ical bekerja, Maryani (40), ia masih sempat melihat Ical bekerja sebagai 'pak ogah' sehari setelah ramainya pemberitaan mengenai pembunuhan seorang bocah yang baru saja pulang mengaji.

"Terakhir ketemu sehari setelah kejadian, soalnya waktu itu (pagi) dia masih markir tapi setelah itu nggak ada. Dia itu biasanya markir pagi sampai jam 12 siang, ganti orang lagi," ujar Maryani.

Maryani mengakui ia kenal dengan sosok Ical. Hal itu karena ia kerap kali ditolong Ical jika hendak menyeberang. Mengingat arus lalu lintas di sepanjang Jalan Amir Machmud itu ramai oleh lalu-lalang kendaraan roda dua dan roda empat.

"Ya saya memang suka diseberangkan. Dia itu orangnya ya baik, jadi enggak menyangka (jadi pelaku pembunuhan). Apalagi kan korbannya itu teman sekelas anak saya," kata Maryani.

(mso/mso)


Hide Ads