Camat Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Ali Iskandar meninjau langsung lokasi Tembok Penahan Tanah (TPT) di area perumahan yang jebol dan memicu banjir bercampur lumpur yang menerjang pemukiman warga di Kampung Kuta Mekar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Ali mengaku sudah beberapa kali menerima aduan terkait banjir di permukiman warga tersebut. Dalam peristiwa kali ini, ia sengaja membawa sejumlah dinas untuk melihat langsung lokasi tersebut.
"Saya didampingi rekan rekan aparat teknis, dari (Dinas) Perkim dari dinas Lingkungan Hidup juga secara sosial kemasyarakatan dengan Pak Lurah, Pak Kades, alhamdulillah juga didampingi langsung oleh direksi melihat langsung ke lapangan berkaitan dengan keluhan yang kemudian juga dari musibah yang menimbulkan kejadian berkali-kali yang menurut kita sepertinya ada hal yang harus langsung dilihat ke lapangan," kata Ali, Senin (24/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menyebut persoalan jebolnya TPT diduga karena manajemen pekerjaan, bukan persoalan teknis.
"Ternyata memang bukan masalah tekhnis tapi yang paling utama masalah manajemen pekerjaan, sudah dipahami oleh pihak pengembang ternasuk juga yang melaksanakan pekerjaan cut and field bahwa saluran termasuk juga drainase menjadi hal pokok yang harus didahulukan dan memang itu ada sedikit tertunda berkaitan dengan pelaksana pekerjaan," ujar Ali.
"Kita sudah melihat, bahwa SPK-nya sudah diberikan termasuk juga pelaksanaan tidak hanya di satu titik, jadi semua dikerjakan oleh warga sekitar, itu yang membuat kita ada optimisme bahwa peristiwa ini bahkan sudah berkali-kali, sudah tiga kali, bangunan dibuat jebol lagi jebol lagi seperti itu. Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi," papar Ali.
Ali mengatakan, persoalan teknis itu yang kemudian harus diperhatikan pihak pengembang. Mulai dari kajian besaran daya tampung air hingga jarak pembagian ke lima titik yang saat ini sedang di bangun.
"Tentu saja ada beberapa hal teknis yang nanti bisa di diskusikan dengan rekan-rekan pelaksana pekerjaan, kaitan dengan mengukur besaran air yang ada di lokasi pemukiman pembagiannya ke lima titik tadi. Daya tampung di bawahnya berapa ini juga tentu harus sientific bisa terukur secara rasional dan ini mungkin nanti juga akan dibantu oleh dinas Perkim," pungkas Ali.
(sya/orb)