Curhat Warga Sukabumi Rumahnya Hancur Diterjang Banjir Lumpur

Curhat Warga Sukabumi Rumahnya Hancur Diterjang Banjir Lumpur

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 24 Okt 2022 14:58 WIB
Rumah warga diterjang banjir lumpur
Rumah warga diterjang banjir lumpur (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Nur Alsa Aulia Dimyati, pemilik rumah di Kampung Kuta Mekar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu menatap bangunan rumahnya yang hancur karena terdampak banjir lumpur dan material dari jebolnya tembok penahan tanah (TPT) perumahan yang jebol pada Sabtu (22/10/2022) kemarin.

Menurut Alsa, hanya lantai dua rumahnya yang aman dari banjir, sementara lantai satu rumahnya sudah tidak bisa digunakan lagi karena material banjir nyaris setinggi pinggang orang dewasa. Ia mengaku sudah ratusan juta digelontorkan untuk membangun rumah itu.

"Sudah mau selesai, tinggal 20 persen lagi. Saya saja membangun bawah saja Rp 450 juta, kenapa karena ini tanahnya labil. Saya pasang (pondasi) cakar ayam saja sekitar 17 buah, makanya ini rumah sampai sekarang masih bisa kokoh," kata Alsa kepada detikJabar, Senin (24/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar, mulai dari pintu masuk rumah Alsa memang sudah digenangi material sisa banjir. Air bercampur lumpur menerobos masuk melalui jendela dapur rumahnya yang terlihat menjebol sekat aluminium. Material nyaris mengisi penuh lantai satu rumahnya.

"Kemarin ada yang ngomong kurang pasir, kurang semen, boleh lah dicek saja rumah saya seperti apa keadaannya. Kalaupun ini rumah biasa-biasa saja sudah hancur. Ketinggian terakhir (banjir) sampai satu leher, kalau waktu banjir pertama se-lutut, setelah saya pergi baru sepinggang, semua dalam sudah hancur dan tidak layak untuk ditempati," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Alsa mengaku hanya memperjuangkan hak nya selaku korban terdampak banjir akibat pembangunan perumahan yang berdekatan dengan lokasi rumahnya. TPT milik perumahan sendiri memang berdiri sangat dekat, hanya sekitar beberapa sentimeter.

"Kalau (kerugian) material bisa dihitung sendiri, bukan hanya uang yang saya rugikan tapi kecemasan, kalaupun ini bisa dibebaskan saya mempertahankan ini rumah apa saya bisa diselamatkan," ucapnya.

"Alhamdulillah pihak developer menyanggupi tapi kita belum selesai hanya minta progres pertemuan dan beresin secepatnya gitu. Karena saya butuh kepastian," sambungnya menambahkan.

Sementara itu, Muhammad Nabil, Direktur Utama Perumahan Pesona Farida Regency mengatakan siap bertanggung jawab dengan setiap dampak yang terjadi terhadap warga.

"Kalau untuk penanganan kita setiap ada kejadian langsung kita kerjakan, apapun yang diminta masyarakat langsung kita akai, kita langsung lakukan. Seperti kemarin ada pasirnya masuk rumah warga, kita langsung hubungi pekerja, hubungi pak RW, RT langsung di kirim. Kerugian berapa langsung ditangani dibayar langsung dikerjakan," kata Nabil.

Ia memastikan pihaknya akan 100 persen memberikan tanggung jawab ketika ada masyarakat yang terdampak. Menurutnya, pihak pengembang juga tidak bisa menghindari musibah yang kemudian menjadi dampak kepada warga.

"Jadi kalau untuk masyarakat insya Allah setiap ada apapun kita bertanggung jawab 100 persen. Kalaupun ada musibah- musibah sebenarnya juga kita enggak mengharapkan. Siapa yang mau ada musibah begini, akhinya untuk masyarakat kita panggil RT, RW untuk mengerjakan segala macam," jawabnya.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads