Di balik fungsinya sebagai tempat menguburkan jenazah, TPU Cinehel, Kota Tasikmalaya ternyata menjadi sumber penghidupan bagi sebagian kecil masyarakat. Salah satunya adalah para pedagang bunga.
"Saya sudah dari tahun 1982 berjualan bunga di sekitar TPU Cinehel. Dulu disebutnya Santiyong," kata Kiki (60), pedagang bunga di TPU Cinehel, Kamis (20/10/2022).
Dia mengakui berjualan bunga di komplek pemakaman bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarganya, hingga dia bisa menyekolahkan anak-anaknya. "Ya Alhamdulillah bisa bantu suami. Apalagi sekarang suami lagi menganggur sudah 2 bulan. Dia kerja di pabrik batik, tapi lagi sepi orderan makanya menganggur," kata Kiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku berjualan bunga di TPU tak selalu laris. Dalam satu pekan hanya satu hari yang bisa jadi andalan bagi dirinya, yaitu hari Jumat. Di hari itu jumlah peziarah yang datang ke TPU mengalami peningkatan.
"Kalau hari Jumat bisa dapat Rp 150 ribu, kalau selain Jumat paling hanya Rp 75 ribu," kata Kiki.
![]() |
Dalam siklus tahunan, masa marema Kiki adalah menjelang Ramadan dan momen libur Lebaran. "Nah kalau Lebaran marema, bisa sampai Rp 1 juta sehari. Itu omzetnya bukan keuntungan ya," kata Kiki.
Sebungkus bunga-bunga dia jual Rp 2.500, harganya sama dengan botol air bersih yang juga dia jajakan. "Jadi Rp 5 ribu saja, bunganya ditabur kemudian airnya disiramkan," kata Kiki.
Dulu Kiki mengatakan bunga yang dijualnya merupakan hasil memetik, karena dulu sangat mudah mendapatkan bunga-bunga yang tumbuh liar. Tapi sekarang dia memilih membeli bunga untuk dijual kembali.
"Sekarang mendingan beli saja, lebih mudah. Ada pemasoknya, dia punya kebun bunga. Kalau cari sendiri malah susah harus keliling-keliling," kata Kiki.
Bunga yang lazim digunakan atau dijual oleh Kiki adalah bunga kamboja, mawar, pandan, nusa indah dan lainnya. "Kalau hari biasa stok tak banyak, karena kalau tak laku bunganya keburu layu. Jadi jualan secukupnya saja," kata Kiki.
Kiki tak sendiri mengais rejeki di TPU Cinehel, ada pedagang bunga lain yang ikut mejeng menjajakan bunga dan air bersih. "Ada 4 orang yang selalu jualan, ada Bu Uum, Bu Entin dan Bu Iing. Kalau Lebaran biasanya banyak penjual bunga dadakan," kata Kiki.
(mso/mso)